Liputan6.com, Jakarta Viral sebuah rekaman video aksi pungutan liar yang terjadi di sekitar lingkungan Masjid Istiqlal, Jakarta. Dalam video tersebut salah seorang pengendara mobil mengaku diminta bayaran Rp150 ribu untuk jasa parkir liar di luar Masjid Istiqlal.
Terlihat dalam video yang diunggah akun Instagram @info_jakartapusat, perekam video memperlihatkan tiga orang pria yang diduga melakukan praktik pungli.
Perekam video yang juga pemilik kendaraan mobil mempertanyakan harga yang dipatok parkir liar sebesar Rp150 ribu.
Advertisement
Korban terlihat saling beradu mulut dengan tiga orang pria yang merupakan pelaku pungli.
Seorang juru parkir liar yang mengenakan jaket putih menjelaskan alasannya mematok harga Rp150 ribu tersebut.
"Biasanya ada uang kebersihan, lalu uang segala macemnya, ini (uang) bersih pak," kata pria berjaket putih seperti dalam video tersebut.
Dirasa alasan pelaku yang tidak cukup masuk akal, lantas pemilik mempertanyakan peraturan daerah (perda) soal pungli tersebut.
"Bapak cari aja di google. Ini parkir liar pak," saut pria lainnya yang mengenakan kaos hitam.
Sementara itu, pria yang berjaket putih kembali menjelaskan perihal parkir liar itu. Ia menyebut kalau lahan parkir di sekitar Masjid Istiqlal ada yang bertanggung jawab.
Menanggapi hal tersebut, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menyebut kalau rekaman yang viral tersebut merupakan video lama. Salah seorang pelaku juga telah ditangkap.
"Informasi video lama dan salah satu pelaku sudah ditangkap," kata Susatyo saat dikonfirmasi, Senin (13/5/2024).
Sebagai tindak lanjutnya, Susatyo telah mengerahkan anggotanya bersama dengan pihak terkait untuk mencegah kembali terjadinya praktik pungli dengan mode tukang parkir liar di sekitaran Masjid Istiqlal yang meresahkan masyarakat.
"Nanti Polsek akan berkodinasi dengan pengelola, Dishub, Satpol PP untuk penertiban parkir," tegas dia.
Â
Polisi Siap Bantu Pemprov DKI Berantas Tukang Parkir Liar
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman mengungkapkan, pihaknya siap membantu Pemprov DKI Jakarta untuk menertibkan juru parkir liar, salah satunya di sejumlah minimarket.
Menurut Latif, masalah parkir liar di Jakarta bisa diselesaikan dengan melibatkan seluruh pihak, termasuk warga Jakarta.
"Sebetulnya tidak sulit, sangat mudah. Ini kan tanggung jawab kita bersama untuk melakukan itu. Siapa pun, masyarakat bisa melakukan pengawasan kalau memang merasa dirugikan laporkan kepada pihak kepolisian," kata Latif dilansir dari Antara, Jumat (10/5/2024).
"Pasti (bantu), jadi gini ya, masalah parkir liar ini masalah ketertiban umum, dalam artian tugas dan tanggung jawab kita bersama, " tambah dia.
Latif juga meminta, masyarakat ikut membantu dan mengawasi penertiban parkir liar di Jakarta. Selain itu, kata Latif, pihaknya juga akan akan melakukan patroli di sejumlah tempat yang berpotensi menjadi lahan parkir liar.
"Selain itu pengawasan juga akan melibatkan seluruh komponen masyarakat dari Dinas Perhubungan, Satpol PP, kepolisian dan manajemen perusahaan minimarket itu sendiri," ucap Latif.
Advertisement
PJ Gubernur Jakarta Perintahkan Tertibkan Parkir Liar di Minimarket
Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono bicara peluang berikan pekerjaan lain untuk juru parkir (jukir) liar yang menjamur di minimarket Jakarta.
Hal ini disampaikan Heru Budi menyusul rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta untuk menertibkan jukir liar yang kerap memaksa warga bayar parkir saat belanja di minimarket.
"Ya itu salah satu problem yang harus diatasi (juru parkir liar tidak punya profesi lain). Ya pelan-pelan kita lihat, kita berikan juga, kalau bisa, pekerjaan kepada mereka," kata Heru kepada wartawan, dikutip Kamis (9/5/2024).
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) ini mengatakan, sudah meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta untuk menertibkan juru parkir liar di minimarket yang meresahkan warga.
Pasalnya, kata Heru parkir pelanggan di minimarket jelas tidak dipungut biaya, sehingga tindakan tukang parkir liar tidak dapat dibenarkan.
"Kalau di minimarket kan ada tulisan gratis, ya jangan memaksa, jangan bikin warga itu resah. Mulai kemarin sudah saya perintahkan Satpol PP dan Dinas Perhubungan (untuk menertibkan)," ujar Heru.
Â
Reporter: Rahmat Baihaqi
Sumber: Merdeka.com