Liputan6.com, Jakarta - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menanggapi ide Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet agar Presidential Club diformalkan menjadi forum Dewan Pertimbangan Agung. Menurut Muzani, sedang ada kajian mengenai hal itu dan lembaga lainnya.
"Ya semua kelembagaan sekarang sedang dikaji," ujar Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Minggu (12/5).
Baca Juga
Muzani mengungkapkan, memang akan ada beberapa lembaga yang mungkin akan diperkuat. Opsi lainnya sejumlah lembaga juga akan dilebur dengan kementerian.
Advertisement
"Ada beberapa lembaga yang mungkin sedang diperkuat tapi ada beberapa kelembagaan yang sudah sedang dipelajari untuk digabungkan dengan kementerian yang ada, atau dilebur, atau malah dilikuidasi," kata Muzani.
Wakil Ketua MPR RI ini menambahkan, Dewan Pertimbangan Presiden menjadi salah satu yang ikut dikaji.
"Ya beberapa lembaga sedang dalam kajian-kajian termasuk Dewan Pertimbangan Presiden," kata Muzani.
Usul Bamsoet
Sebelumnya, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo Bamsoet, mengusulkan agar Dewan Pertimbangan Agung dihidupkan kembali.
Hal itu, menyusul adanya ide Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto soal pembentukan presidential club.
Dia menilai, usulan Prabowo untuk memberikan wadah bagi presiden dan wakil presiden di Indonesia sangat baik.
"Kalau bisa mau diformalkan kita pernah punya lembaga Dewan Pertimbangan Agung, yang bisa diisi oleh mantan-mantan presiden maupun wakil presiden, kalau mau diformalkan kalau pak Prabowo-nya setuju," kata Bamsoet, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/5).
Kendati demikian, jika Prabowo ingin kembali menghidupkan Dewan Pertimbangan Agung maka harus melalui amandemen.
"Kalau mau diformalkan lagi kalau mau gimana gitu boleh saja tergantung Pak Prabowo, tapi ini tentu saja harus melalui amandemen kelima," ujar dia.
Namun, Bamsoet juga mengaku tak masalah jika presidential club itu tidak diformalkan dalam bentuk DPA. Dia menyerahkan sepenuhnya soal itu ke Prabowo selaku presiden terpilih.
Advertisement
Pererat Hubungan
Dia hanya menekankan gagasan itu merupakan hal yang sangat baik guna mempererat hubungan antar mantan presiden dan wapres dengan presiden yang tengah menjabat.
"Seperti Pak SBY, Pak Jokowi ya, Bu Mega ini penting untuk melihat ke depan bagaimana persoalan bangsa ini bisa kita hadapi, bisa kita selesaikan secara gotong royong," imbuh dia.
Sumber: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com