Liputan6.com, Jakarta - Ada saja cara unik para jemaah calon haji untuk membuat nyaman, aman, dan memisahkan barang bawaan pribadi mereka.
Seperti yang dilakukan para jemaah calon haji asal Kabupaten Tangerang, Banten yang memberi tanda tas dan koper mereka dengan sapu tangan atau pun kain dari rumah.
Saat tiba di lokasi pelepasan, para jemaah calon haji Kabupaten Tangerang di kawasan Pemda setempat, beberapa jamaah memiliki cara unik untuk menandai koper mereka agar tidak tertukar. Pada bagian atas koper, dipasang atau diikat benda-benda seperti sapu tangan bermotif, dompet, sampai topi.
Advertisement
Seperti salah satu jemaah calon haji Arifin, pada bagian atas kopernya diikatkann sapu tangan yang kerap kali ia gunakan. Pria berusia 80 tahun ini melakukan hal tersebut agar koper miliknya tidak tertukar dengan koper milik jamaah yang lainnya.
"Saya taruh sapu tangan, biar enggak ketuker, biar saya juga inget, saya kan sudah tua, takut bingung nanti," kata Arifin, Senin (13/5/2024).
Dalam proses keberangkatan haji pun, pihak Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tangerang memberikan pembatasan kepada para pengantar. Hal ini agar jemaah mudah mengikuti alur keberangkatan menuju bus.
Para pengantar jamaah hanya diperbolehkan sampai pintu gerbang masjid. Adapun pengantar yang bisa masuk menemani jemaah calon haji, hanya diperbolehkan satu orang.
Rahmat, salah seorang panitia penyelenggara mengatakan, penyekatan dilakukan agar tidak menganggu proses pemberangkatan jamaah dan tidak menimbulkan penumpukan.
"Pengantar hanya boleh satu orang, biar di area pelepasan tidak menumpuk," kata Rahmat.
Jadi Kloter 7 JKG
Dalam hal ini, Kabupaten Tangerang menjadi kloter 7 JKG yang nantinya akan berangkat pada 14 Mei 2024 pukul 15.10 WIB melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Pada hari ini, Senin (13/5/2024), setidaknya ada 384 jemaah calon haji atau JCH asal Kabupaten Tangerang yang dilepas menuju Asrama Haji Pondok Gede untuk kemudian diberangkatkan ke Tanah Suci.
PLH Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, pihaknya terus mengingatkan agar para jemaah calon haji ini tetap menjaga kesehatan dan membawa perlengkapan pribadi selama menjalankan ibadah haji di Tanah Suci.
"Meski pemerintah daerah dan pemerintah pusat di sana (Tanah Suci) ikut memfasilitasi dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk para jamaah, tadi juga saya sudah pesankan, agar jamaah mempersiapkan segala kebutuhan dan perlengkapan yang sangat pribadi, jaga kondisi tubuh juga," jelas Al Muktabar.
Â
Advertisement
Jemaah Calon Haji Indonesia Kloter Pertama Tiba di Madinah, Ada 393 Orang
Sebelumnya, jemaah calon haji kelompok terbang (kloter) pertama dari Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 01) tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah pada Minggu 12 Mei 2024 pukul 08.00 Waktu Arab Saudi.
Kloter pertama ini terdiri dari 393 orang, dengan jemaah kategori lanjut usia (lansia) ada sebanyak 79 orang dan menggunakan kursi roda 13 orang.
Kedatangan para jemaah calon haji disambut Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, Konsul Haji Nasrullah Jasam, dan Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Abdillah.
Abdul Aziz dan para pejabat lain menyambut jemaah calon haji Indonesia dan memberikan sekuntum bunga untuk setiap peserta.
Para petugas haji pun menyambut dengan sigap membantu jemaah. Ada yang menuntut jemaah sampai bus, memayungi, hingga mendorong kursi roda.
Melansir Antara, Minggu 12 Mei 2024, tak lama setelah tiba di bandara, bus kemudian bergerak menuju hotel masing-masing di Madinah.
Setibanya di hotel, jemaah kembali disambut dengan senandung selawat badar dan pemberian bunga kepada jamaah calon haji Indonesia. Tak sedikit jemaah yang tak kuasa menahan haru saat turun dari bus.
Â
Jemaah Calon Haji Diharap Tak Memforsir Fisik
Petugas haji yang sudah bersiaga sejak shubuh di Hotel Abraj Tabah, yang menjadi hotel kedatangan Kloter pertama, langsung mengarahkan jemaah menuju pintu masuk hotel. Tak lupa minuman penghangat dan kurma menjadi camilan penyambutan.
Jamaah calon haji gelombang pertama akan berada di Madinah selama 9 hari. Setelah itu, mereka akan diberangkatkan ke Makkah untuk melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji.
"Alhamdulillah, pelayanan kali ini sangat bagus. Karena ini datang melalui jalur fast track jadi tidak perlu lama-lama mengantre di airport," ujar Dubes RI di Arab Saudi Abdul Azis.
Azis berpesan kepada jemaah untuk tidak terlalu memforsir ibadah usai tiba di Madinah. Apalagi, kata dia, puncak haji saat Armuzna masih lama. Sehingga ketika puncak haji, kondisi mereka dalam keadaan bugar.
"Ibadah itu bagus, tapi jangan terlalu memforsir fisik yang justru bisa mengurangi tenaga. Jangan nanti karena melakukan Arbain terus kita saat puncak haji kehilangan tenaga," jelas Azis.
Advertisement