Sukses

Top 3 News: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Tegaskan Megawati dan Prabowo Miliki Hubungan Baik

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan, hubungan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden RI Terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto dalam keadaan baik. Itulah top 3 news hari ini.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (Sekjen PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan, hubungan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden RI terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto dalam keadaan baik. Itulah top 3 news hari ini.

Terkait ucapan Prabowo menyebut Sukarno yang bukan milik satu partai saja dan dianggap menyinggung PDIP pada Rakornas Partai Amanat Nasional (PAN) di Jakarta pada Kamis, 9 Mei 2024, Hasto juga menanggapinya dengan santai.

Namun, ia juga tidak menampik bahwa ada ikatan emosional antara PDIP dengan Sukarno alias Bung Karno. Sebab, kata Hasto, PDI Perjuangan secara konsisten menjabarkan ide, gagasan, pemikiran, cita-cita Bung Karno dalam seluruh napas kehidupan partai dan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sementara itu, viral sebuah rekaman video aksi pungutan liar (pungli) yang terjadi di sekitar lingkungan Masjid Istiqlal Jakarta. Dalam video tersebut salah seorang pengendara mobil mengaku diminta bayaran Rp150 ribu untuk jasa parkir liar di luar Masjid Istiqlal.

Terlihat dalam video yang diunggah akun Instagram @info_jakartapusat, perekam video memperlihatkan tiga orang pria yang diduga melakukan praktik pungli.

Perekam video yang juga pemilik kendaraan mobil mempertanyakan harga yang dipatok parkir liar sebesar Rp150 ribu. Korban terlihat saling beradu mulut dengan tiga orang pria yang merupakan pelaku pungli. Seorang juru parkir liar yang mengenakan jaket putih menjelaskan alasannya mematok harga Rp150 ribu tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menyebut kalau rekaman yang viral tersebut merupakan video lama. Salah seorang pelaku juga telah ditangkap.

Berita terpopuler lainnya di kanal News Liputan6.com adalah terkait Anan Nawipa, anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (Anggota KKB) yang mengaku membunuh Danramil 1703-4/Aradide, Letda Oktovianus Sogalrey karena benci dengan TNI/Polri.

Anan Nawipa sendiri telah ditangkap Tim Satgas Damai Cartenz beberapa waktu lalu. Hal itu seperti disampaikan Kaops Damai Cartenz, Kombes Pol Faizal Ramadhani.

Anan Nawipa melakukan pembunuhan itu bersama 6 rekannya, yakni Osea Satu Boma, Jemi alias Yegetaka Degei, Yakob Bonai alias Bonai Bon, Yakobus Nawipa, Kleibou Nawipa, dan UKM. Dimana, dia turut berperan mengambil ponsel milik Lettu Oktovianus.

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Senin 13 Mei 2024:

2 dari 4 halaman

1. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Tegaskan Megawati dan Prabowo Miliki Hubungan Baik

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (Sekjen PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan, hubungan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden RI terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto dalam keadaan baik.

"Selama ini, seperti yang sering kami sampaikan bahwa secara pribadi hubungan antara Ibu Megawati Soekarnoputri dan Pak Prabowo adalah hubungan yang baik, saling menghormati dan juga memiliki kesejarahan yang panjang," ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat menemani Megawati dalam kunjungannya ke Galeri Nasional Indonesia, Jalan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Senin, 13 Mei 2024.

Sementara terkait ucapan Prabowo menyebut Soekarno yang bukan milik satu partai saja dan dianggap menyinggung PDIP pada Rakornas Partai Amanat Nasional (PAN) di Jakarta pada Kamis 9 Mei 2024, Hasto juga menanggapinya dengan santai.

"Terkait dengan Bung Karno (Presiden RI Pertama Sukarno), apa yang disampaikan oleh Pak Prabowo memang Bung Karno tidak hanya milik rakyat Indonesia, tetapi milik warga bangsa juga," ungkap Hasto.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Viral Parkir Liar di Sekitar Masjid Istiqlal Dipatok Rp150 Ribu, Pelaku Sudah Ditangkap

Viral sebuah rekaman video aksi pungutan liar yang terjadi di sekitar lingkungan Masjid Istiqlal, Jakarta. Dalam video tersebut salah seorang pengendara mobil mengaku diminta bayaran Rp150 ribu untuk jasa parkir liar di luar Masjid Istiqlal.

Terlihat dalam video yang diunggah akun Instagram @info_jakartapusat, perekam video memperlihatkan tiga orang pria yang diduga melakukan praktik pungli.

Perekam video yang juga pemilik kendaraan mobil mempertanyakan harga yang dipatok parkir liar sebesar Rp150 ribu. Korban terlihat saling beradu mulut dengan tiga orang pria yang merupakan pelaku pungli.

Seorang juru parkir liar yang mengenakan jaket putih menjelaskan alasannya mematok harga Rp150 ribu tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menyebut kalau rekaman yang viral tersebut merupakan video lama. Salah seorang pelaku juga telah ditangkap.

"Informasi video lama dan salah satu pelaku sudah ditangkap," kata Susatyo saat dikonfirmasi, Senin 13 Mei 2024.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Anggota KKB Anan Nawipa Beber Alasan Tembak Danramil Aradide Letda Inf Oktovianus

Anan Nawipa, anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) mengaku membunuh Danramil 1703-4/Aradide, Letda Oktovianus Sogalrey karena benci dengan TNI/Polri. Anan sendiri telah ditangkap Tim Satgas Damai Cartenz beberapa waktu lalu. 

"Anan Nawipa mengakui kelompoknya lah yang melakukan pembunuhan terhadap Danramil 1703-4/Aradide karena mereka sangat membenci anggota TNI-Polri," kata Kaops Damai Cartenz, Kombes Pol Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Senin, 13 Mei 2024.

Anan melakukan pembunuhan itu bersama 6 rekannya, yakni Osea Satu Boma, Jemi alias Yegetaka Degei, Yakob Bonai alias Bonai Bon, Yakobus Nawipa, Kleibou Nawipa, dan UKM. Dimana, dia turut berperan mengambil ponsel milik Lettu Oktovianus.

"Peran pelaku KKB Anan Nawipa adalah pemegang Hp milik Almarhum Danramil 1703-04 Aradide. Anan Nawipa mengakui selama ini ia merupakan anggota KKB aktif yang selalu mengikuti aksi-aksi yang dilakukan oleh KKB Paniai pimpinan Osea Satu Boma," kata Faizal.

 

Selengkapnya...