Sukses

Polri Usulkan Pemda Bali Terapkan WFH Dalam Waktu Dekat, Ini Alasannya

Forum internasional sektor air yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan dunia akan digelar di Indonesia. Kegiatan World Water Forum (WWF) 2024 itu pun akan digelar di Bali pada 18-25 Mei 2024 mendatang.

Liputan6.com, Jakarta Forum internasional sektor air yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan dunia akan digelar di Indonesia. Kegiatan World Water Forum (WWF) 2024 itu pun akan digelar di Bali pada 18-25 Mei 2024 mendatang.

Terkait hal itu, Korlantas Polri telah mempersiapkan beberapa skema dalam menjaga arus lalu lintas selama gelaran itu berlangsung.

Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Raden Slamet Santoso menyampaikan, skema yang telah disiapkan akan berjalan lancar apabila didukung dengan kebijakan dari Pemda Bali agar menerapkan kebijakan work from home (WFH).

"Itu masih kita usulkan. Kita mendorong Pemda setempat baik provinsi maupun kabupaten/kota untuk mengurangi kepadatan yang ada pada tanggal pelaksanaan World Water Forum," kata Slamet dalam keterangannya, Selasa (14/5/2024).

Dengan adanya kebijakan WFH nanti, Slamet menjelaskan skema buka tutup yang akan dilaksanakan ketika rombongan delegasi tidak akan mengganggu masyarakat.

"Namun keputusan masih kita tunggu. Buka tutup tidak selamanya tapi pada saat rombongan yang lewat kita tutup. Kalau sudah lewat kita buka lagi," kata dia.

"Sehingga ini kita harapkan tidak mengganggu aktivitas masyarakat dan wisatawan yang datang ke Bali," ujarnya.

 

2 dari 3 halaman

BKSAP DPR Sebut WWF 2024 di Bali Akan Hasilkan Komitmen Bersama

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon menjelaskan bahwa dalam agenda WWF 2024 tersebut nantinya akan ada komitmen bersama terkait air, yang akan disepakati oleh para peserta yang hadir. Ia pun menyebut, komitmen itu tak hanya dari satu negara, satu kelompok, pemerintah atau dari DPR tapi dari semua pihak.

"Dari sisi parlemen tentu akan mempunyai outcome atau hasil-hasil resolusi yang terkait dengan air dari hasil diskusi, hasil dialog dengan para anggota parlemen yang hadir nanti dari seluruh negara,” jelasnya.

Politisi Partai Gerindra itu juga menyebut, hingga saat ini sudah ada 138 negara yang akan berpartisipasi dalam World Water Forum 2024, dengan 51 negara di antaranya akan mewakili parlemen dunia dan organisasi internasional. Fadli mengungkapkan, jumlah itu masih akan bertambah dalam beberapa hari ke depan.

”Di sini ada partisipasi yang aktif dari parlemen, kerja sama DPR RI dengan IPU (Inter-Parliamentary Union) atau organisasi parlemen global yang akan menghadirkan sekitar 50 negara atau 50 parlemen di dalam World Water Forum ini untuk berdiskusi dan bertukar pikiran, informasi, praktik yang terbaik dari masing-masing negara terkait dengan masalah air,” sebutnya.

 

3 dari 3 halaman

Tingkatkan Kewaspadaan pada Kelangkaan Air

Fadli mengungkapkan bahwa air sebagai sumber kehidupan memiliki peran penting dalam komitmen pembangunan berkelanjutan atau SDGs. Dirinya pun menyebut, saat ini, masih banyak negara di dunia yang mempunyai berbagai masalah terkait air ini.

”Tentu sebagai bagian yang penting parlemen ini membuat undang-undang, regulasi, aturan, menyelenggarakan budget dan juga pengawasan terhadap pelaksanaan dari apa yang direncanakan oleh pemerintah," ungkapnya.

"Jadi kita berharap dengan adanya pertemuan atau sidang dari parlemen terkait isu air ini akan meningkatkan literasi dan juga kewaspadaan kita tentang kelangkaan air di masa yang akan datang,” jelas Fadli.

Sebagai informasi, untuk mematangkan persiapan World Water Forum (WWF) 2024, BKSAP DPR RI mengadakan rapat bersama Director of 10th World Water Forum, Ms. Yoon Jin di Ruang Delegasi Nusantara III, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (7/5/2024).

 

Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com