Sukses

Kemenag: PPIH Akan Badal Haji Jemaah yang Wafat, Tidak Dipungut Biaya

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiapkan program badal haji bagi jemaah haji Indonesia. Program ini, kata dia menjadi bagian dari layanan yang disiapkan bagi jemaah yang memenuhi kriteria.

Liputan6.com, Jakarta - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiapkan program badal haji bagi jemaah haji Indonesia. Program ini, kata dia menjadi bagian dari layanan yang disiapkan bagi jemaah yang memenuhi kriteria.

Kepala Biro Humas, Data dan Informasi Kementerian Agama Akhmad Fauzin menjelaskan, ada tiga kelompok jemaah yang bisa dibadalkan hajinya.

Pertama, jemaah yang wafat di asrama haji embarkasi atau embarkasi antara, saat dalam perjalanan keberangkatan ke Arab Saudi, atau di Arab Saudi sebelum wukuf di Arafah.

Kedua, jemaah yang sakit dan tidak dapat disafariwukufkan. Kemudian, Ketiga, jemaah yang mengalami gangguan jiwa.

Fauzin menyampaikan, pelaksanaan badal haji melalui sejumlah tahapan. Mulai dari pendataan jemkloterfat sampai dengan 9 Zulhijjah jam 11.00 waktu Arab Saudi (WAS), penyiapan petugas badal haji di Kantor Daker Makkah, dan diberangkatkannya petugas badal ke Arafah pada pukul 11.00 WAS pada 9 Zulhijjah.

"Keempat, petugas badal haji melaksanakan wukuf dan dilanjutkan rangkaian ibadah haji yang bersifat rukun dan wajib, sampai dengan seluruh rangkaiannya selesai dan diakhiri dengan bercukur sebagai tanda tahallul," kata Fauzin dalam keterangan tertulis, diterima Selasa (14/5/2024).

Tahap selanjutnya, petugas badal haji menandatangani surat pernyataan telah selesai melaksanakan tugas badal haji. Selepas itu, PPIH Arab Saudi akan menerbitkan sertifikat badal haji.

"Sertifikat badal haji diserahkan ke petugas kloter (kelompok terbang) untuk diberikan ke keluarga jemaah yang dibadalkan. Pelaksanaan badal haji tidak dipungut biaya atau gratis," ucap dia.

Lebih lanjut, Fauzin menyebut PPIH Arab Saudi terus mengimbau jemaah haji, khususnya lansia, untuk tetap menjaga kesehatan dan menghindari aktivitas di luar ruang. Saat ini, kondisi cuaca di Madinah sangat panas, dengan suhu mencapai 40 derajat celcius.

"Jangan memaksakan diri jika kondisi fisiknya tidak memungkinkan salat berjamaah di Masjid Nabawi. Jemaah bisa menunaikan salat jamaah di hotel, untuk menghindari kelelahan," ujarnya.

Sementara itu, kata Fauzin berdasarkan laporan PPIH Arab Saudi, sampai 13 Mei 2024 pukul 21.00 Waktu Arab Saudi atau pukul 01.00 WIB, jemaah yang sudah tiba di Tanah Suci berjumlah 12.072 orang yang terbagi dalam 30 kelompok terbang (kloter).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

19 Kloter

Sedangkan hari ini, Selasa (14/5/2024) terdapat 19 kloter, dengan 7.064 jemaah haji yang diterbangkan ke Madinah, rinciannya sebagai berikut:

1. Embarkasi Solo (SOC) sebanyak 1.440 jemaah/4 kloter

2. Embarkasi Medan (KNO) sebanyak 360/1 kloter

3. Embarkasi Batam (BTH) sebanyak 450/1 kloter

4. Embarkasi Palembang (PLM) sebanyak 450 jemaah/1 kloter

5. Embarkasi Balikpapan (BPN) sebanyak 324/1 kloter

6. Embarkasi Bekasi (CGK) sebanyak 1.320 jemaah/3 kloter

7. Embarkasi Makassar (UPG) sebanyak 450 jemaah/1 kloter

8. Embarkasi Kertajati (KJT) sebanyak 440 jemaah/ 1 kloter

9. Embarkasi Pondok Gede (CGK) sebanyak 393 jemaah/ 1 kloter

10. Embarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.484 jemaah/ 4 kloter

11. Embarkasi Pondok Gede (CGK) sebanyak 393 jemaah/ 1 kloter

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.