Sukses

Atasi Krisis Kemacetan Priok, Pelindo Diminta Lebih Siap Hadapi Kondisi Tertentu

Selama dua hari berturut-turut lalu lintas di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, macet parah akibat penumpukan antrean truk petikemas.

Liputan6.com, Jakarta - Selama dua hari berturut-turut lalu lintas di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, macet parah akibat penumpukan antrean truk petikemas. Kemacetan tersebut imbas dari kebakaran kontainer di pelabuhan New Priok Container Terminal One (NPCT 1) pada Senin 13 Mei 2024 malam.

Hal ini menyebabkan truk kontainer yang hendak memasuki pelabuhan Priok mengantre hingga mengular ke ruas jalan di sekitarnya.

Ketua Serikat Pekerja Jakarta International Container Terminal (SP JICT) Bayu Saptari mengatakan dampak dari kemacetan parah di sekitar pelabuhan berdampak pada pelayanan di JICT.

“Padahal kita (JICT) lebih siap dalam menghadapi kondisi apapun termasuk dampak long holiday sejak minggu kemarin. Tidak ada masalah dalam sistem ataupun kendala operasional sekalipun saat terjadi puncak pelayanan. Namun akibat kemacetan ini, pelayanan di JICT sangat terdampak,” ujar Bayu di Jakarta, pada Rabu (15/5/2024).

2 dari 2 halaman

Harus Lebih Siap

Menurutnya Pelindo seharusnya lebih siap menghadapi kondisi tertentu seperti saat terjadi kondisi kahar kebakaran petikemas di NPCT-1.

“Jika NPCT-1 atau terminal lain di sekitar Priok tidak siap dengan keadaan-keadaan tertentu seperti gangguan pelayanan akibat sistem, operasional atau sekalipun keadaan kahar, maka dampaknya akan sangat sistematis terhadap terminal lain. Kami berharap Pelindo dapat lebih siap menghadapi situasi-situasi seperti ini di kemudian hari,” ujar Bayu.

Kebakaran petikemas di NPCT 1 terjadi sekitar pukul 01.00 WIB dini hari dan sudah padam sejak pukul 04.00 WIB. Namun, akibat kebakaran tersebut, menumpuk di depan jalan arteri Tanjung Priok.

Berdasarkan data di lapangan, kemacetan akibat kebakaran petikemas tersebut diperparah dengan kerusakan gate (pintu masuk) NPCT 1.

Selain itu truk-truk pun juga harus melakukan transaksi dua kali untuk masuk ke dalam pelabuhan, yakni transaksi di common gate yang dikelola PT. MTI dan pintu masuk NPCT-1 yang dikelola oleh terminal tersebut.