Liputan6.com, Jakarta - Polisi menembak mati satu orang tersangka begal. Dia adalah PN yang saat itu beraksi bersama rekan-rekan merampas sepeda motor milik calon siswa (casis) Bintara Polri.
Tak hanya itu, dua orang tersangka lainnya yaitu AY dan MS juga harus menahan rasa sakit setelah timah panas bersarang di bagian kaki.
Baca Juga
"Tim lapangannya sehingga bisa mengungkap, menangkap bahkan menindak tegas terukur terhadap pelaku-pelaku tersebut," kata Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Imam Yulisdiyanto dalam keterangan kepada awak media, Kamis (16/5/2024).
Advertisement
Iman mengungkapkan, alasan kepolisian menindak tegas ketiga orang tersangka. Saat itu, mereka diminta untuk menunjukkan lokasi lain. Namun, justru melakukan perlawanan terhadap petugas.
"Sehingga 1 orang harus meregang nyawa dilakukan tindakan tegas oleh tim daripada Jatanras, dua orang harus dilumpuhkan dengan menembak kakinya," ujar dia.
Kasubdit 4/Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu menambahkan, ketiga orang tersangka sudah melakukan 3 kali. Hal itu berdasarkan pengakuan tersangka.
"Kami melakukan pengembangan ke beberapa titik sesuai dengan pengakuan dari pelaku," ujar dia.
Rovan mengatakan, ketiga tersangka melakukan perlawanan kepada polisi pada saat pengembangan, sehingga dilakukan tindakan tegas terukur.
"Menyebabkan 1 orang meninggal dunia dan 2 orang yang berusaha lari tertembak di bagain kaki," ujar dia.
Amankan 2 Tersangka Lain
Rovan mengatakan, juga mengamankan dua orang tersangka lain inisial C yang menjual motor korban, dan W sebagai penadah atau orang yang membeli motor korban.
"Kini keempat pelaku sudah kami amankan di Polda Metro Jaya," ujar dia.
Sebelumnya, korban Satrio Mukti Rajajo calon siswa brigadir polisi saat itu hendak melaksanakan tes.
Dia berangkat dari rumah pada pukul 04:00 WIB. Di saat perjalanan tepat di Jalan Arjuna Kebon Jeruk, dipepet oleh empat orang pelaku. Mereka tanpa basa basi menebas korban dengan senjata tajam.
Advertisement
Korban Terluka Parah
Akibat kejadian itu, korban terluka parah. Bahkan, jari kelingking putus paha dan tangan kanan luka robek besar hingga harus menjalani perawatan secara intensif.
Selain itu, sepeda motor dan telepon genggam milik korban juga raib dibawa kabur. Total kerugian mencapai Rp 25 juta.