Sukses

Polres Jakbar Beri Kejutan Casis Bintara Korban Begal, Bertemu Sang Idola Aipda Ambarita

Casis Bintara Polri bernama Satrio Mukti Raharjo yang menjadi korban begal hingga jarinya putus mendapat sejumlah kejutan, mulai dari penghargaan dari Kapolri hingga dikunjungi idolanya, Aipda Ambarita. Dia menjadi korban begal saat hendak ikut tes seleksi masuk polisi.

Liputan6.com, Jakarta - Polres Metro Jakarta Barat mewujudkan impian Satrio Mukti Raharjo, calon siswa (Casis) Bintara Polri yang menjadi korban begal untuk bertemu dengan idolanya, Aipda Ambarita

Dibantu tim dari Humas Polres Metro Jakarta Barat dan Polsek Kebon Jeruk, Satrio Mukti Raharjo bertemu dengan Aipda Ambarita pada Kamis sore, (16/5/2024).

Satrio mengaku tidak menyangka dengan kedatangan personel Polres Metro Jakarta Barat dan Polsek Kebon Jeruk yang tiba-tiba mendatangi kediamannya di Jalan Alpukat 2, RT 002/002, Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

"Awalnya tak menyangka, bahkan saya sempat dikerjai. 'Ini lho sosok idaman kamu,' kata Ashari dari Humas Polres Metro Jakarta Barat," ujar Satrio sambil tersenyum mengingat kejadian tersebut.

Namun, sosok yang diperlihatkan bukanlah Aipda Ambarita, melainkan salah satu tim dari Perintis Presisi Polda Metro Jaya.

"Bukan pak, bukan ini. Ini temannya Bang Ambarita," jawab Satrio dengan sedikit kebingungan.

Dengan suasana penuh canda, Ashari kemudian mengatakan, "Iya ini Bang Ambarita, tapi Bang Ambarita junior," sambil tersenyum.

Selama pertemuan, tim Polres Metro Jakarta Barat dan Polsek Kebon Jeruk juga memberitahukan bahwa pelaku begal yang melukai Satrio dan mengambil motornya sudah berhasil diamankan.

"Saya sangat bersyukur mendengar hal tersebut. Ya Allah, Alhamdulillah sekali pak, akhirnya para pelaku sudah berhasil diamankan," ucap Casis Bintara ini dengan penuh rasa syukur.

 

2 dari 3 halaman

Pesan Aipda Ambarita

Awalnya, Satrio dan ibunya sempat kecewa karena mengira Aipda Ambarita tidak datang.

Namun, tidak lama kemudian, sosok idolanya, Aipda Ambarita, muncul dari belakang memberikan kejutan.

"Ya Allah, tidak menyangka banget pak. Sampai saya dan ibu saya tertawa girang dan sempat meneteskan air mata karena kekaguman saya," ungkap Satrio dengan haru.

Pertemuan ini tidak hanya menjadi momen yang membahagiakan bagi Satrio, tetapi juga menjadi bukti nyata dukungan dan perhatian dari Polres Metro Jakarta Barat terhadap korban kejahatan.

Aipda Ambarita, dengan dedikasi dan inspirasinya, terus memberikan motivasi kepada generasi muda untuk bergabung dan berkontribusi dalam menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat sebagai Bintara Polri.

"Jangan patah semangat, banyak berdoa ingat ada Tuhan dan doa orang tua," ujar Ambarita memberi semangat.

Untuk diketahui, polisi telah menangkap para pelaku begal Casis Bintara Polri di Kebon Jeruk, Jakbar. Total ada lima orang yang ditetapkan sebagai tersangka, satu di antaranya ditembak mati polisi karena melawan saat pengembangan.

3 dari 3 halaman

Dapat Penghargaan dari Kapolri, Diterima Masuk Polisi Lewat Jalur Khusus

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan penghargaan kepada calon siswa (casis) Bintara Polri yang menjadi korban begal hingga jari tangannya putus di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Korban atas nama Satrio Mukhti (18) itu langsung direkrut untuk ikut pendidikan Bintara Polri melalui jalur khusus disabilitas.

“Bapak Kapolri prihatin dengan kejadian yang dialami casis tersebut. Namun Bapak Kapolri pun bangga, casis tersebut memiliki keberanian melawan komplotan begal, dan casis tersebut tetap semangat ingin mengikuti rekrutmen,” tutur Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/5/2024).

"Sehingga Bapak Kapolri memberikan penghargaan kepada adik kita, Satrio Mukhti, diterima sebagai anggota Polri," sambungnya.

Sebelumnya, Satrio Mukti Rajajo menjadi korban begal saat hendak mengikuti tes calon siswa brigadir polisi.

Dia berangkat dari rumah pada pukul 04:00 WIB. Di saat perjalanan tepat di Jalan Arjuna Kebon Jeruk, dipepet oleh empat orang pelaku. Mereka tanpa basa basi menebas korban dengan senjata tajam.

Akibat kejadian itu, korban terluka parah. Bahkan, jari kelingking putus paha dan tangan kanan luka robek besar hingga harus menjalani perawatan secara intensif.