Liputan6.com, Jakarta - Kumpulan Orang Orang Depok (KOOD) kembali menggelar Lebaran Depok yang masuk dalam kegiatan tahunan Pemerintah Kota Depok. Puncak acara Lebaran Depok pada hari ini, Minggu (19/5/2024) digelar dengan menampilkan budaya yang identik dari sisi budaya dan kuliner Kota Depok.
"Seperti tadi ada acara rantangan, besanan, kayak tadi sebenarnya itu bagian dari boleh dibilang ciri khas Depok," ujar Sekretaris Daerah Kota Depok, Supian Suri, Minggu.
Ada pula kegiatan ngubek empang, nyedengin baju, potong kebo andilan, fashion show pakaian remaja zaman dulu, penampilan lenong, hingga tarian tradisional.
Advertisement
Acara ini diramaikan dengan pawai warga sambil membawa rantang. Rantangan dibawa warga untuk makan bersama dengan warga lain sambil bertukar lauk pauk.
Lauk yang dibawa warga ada ikan asin tembang, ikan perek, ikan jamblang, sayur asem, sayur besan, semur jengkol hingga pete.
Saat pawai ada kegiatan rombongan besan. Menggambarkan seolah-olah warga sedang mengarak besan layaknya resepsi pernikahan.
Supian Suri menjelaskan, Depok merupakan daerah heterogen dan penduduknya bukan hanya orang Depok. Karena itu, KOOD berencana pada Lebaran Depok tahun depan, akan menjadikan kegiatan untuk semua warga yang tinggal di Depok.
"Insyaallah Lebaran Depok ya lebaran semua warga Depok dengan latar belakang semua budayanya masing-masing," jelas Supian Suri yang juga merupakan pengurus KOOD.
Nantinya, akan menampilkan kuliner dari Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi hingga Papua. Begitupun dengan budaya, tidak hanya menampilkan Betawi, namun turut menampilkan budaya dari berbagai suku di Indonesia.
"Budayanya juga begitu, malam pertama Betawi, besoknya budaya daerah lain, jadi budaya semua warga Depok dari berbagai suku bangsa bisa merasakan," ucap dia.
Â
Ikuti Acara Lebaran Depok, Warga Teringat Masa Kecil
Supian Suri berharap, dengan menampilkan kuliner dan budaya dari daerah lain, warga dapat mengurangi rasa rindu kepada kampung halaman. Sehingga warga dapat lebih senang mengikuti Lebaran Depok.
"Mungkin kalau dibilang kangen sama kampung halamannya, bisa dirasakan dan dihilangkan sedikit dengan mengikuti Lebaran Depok, ini yang kita harapkan ke depan," tegas Supian Suri.
Dia berharap, Lebaran Depok dapat menjadi miniatur Indonesia dan tidak hanya diselenggarakan selama tiga hari.
"Kita berharap bisa sebulan, jadi benar-benar sebulan full kegiatan budaya dan yang lainnya," terang Supian Suri.
Salah seorang warga, Fitriani mengaku senang mengikuti Lebaran Depok karena mengingat masa kecilnya. Dahulu, kata dia, menjelang hari raya Idul Fitri terdapat tradisi potong kerbau, rantangan ke rumah saudara, hingga ngubek Empang.
"Ini mengingatkan kebiasaan Almarhum orang tua saya, Lebaran Depok melepas rindu kebiasaan Betawi Depok tempo dulu," ujar Fitriani.
Fitriani berharap, kegiatan Lebaran Depok yang digelar KOOD bersama Pemerintah Kota Depok dapat lebih semarak lagi. Selain itu tetap menampilkan budaya Betawi tempo dulu yang lainnya.
"Masih banyak budaya atau kebiasaan masyarakat Betawi tempo dulu yang belum ditampilkan di Lebaran Depok tahun ini," pungkas Fitriani.Â
Advertisement