Liputan6.com, Jakarta: Tertembaknya dua warga Jerman, Luther Heinrich Albert dan Elizabeth Engel, berbuntut panjang. Duta Besar Jerman untuk Indonesia Gerhard Fulda akan menunggu laporan stafnya yang hingga Sabtu (7/6) ini masih berada di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Setelah itu baru pemerintah Jerman memberi keterangan resmi [baca: Jerman Menyesalkan Penembakan Warganya].
Seusai bertemu dengan Sultan Hamengkubuwono X, Fulda mengaku terkejut dengan adanya turis yang berkeliling di Aceh. Dia memperkirakan, penembakan dua warganya karena mereka tak mengerti bahasa yang digunakan anggota TNI. Fulda juga menduga, Albert dan Engel, tak mengerti bahwa pemerintah Indonesia sudah memberlakukan status darurat militer untuk Provinsi NAD.
Intinya, kedua warga Jerman ini ditembak karena tak ada komunikasi yang jelas. Menurut Fulda, pasangan yang tengah berkeliling dunia ini datang ke Aceh tanpa memberi tahu Kedubes Jerman. Ini membuat keduanya tak memiliki informasi yang cukup mengenai situasi keamanan di sana. Kendati begitu, pemerintah Jerman tetap mengumpulkan informasi yang detail mengenai peristiwa tersebut.(ULF/Tim Liputan 6 SCTV)
Seusai bertemu dengan Sultan Hamengkubuwono X, Fulda mengaku terkejut dengan adanya turis yang berkeliling di Aceh. Dia memperkirakan, penembakan dua warganya karena mereka tak mengerti bahasa yang digunakan anggota TNI. Fulda juga menduga, Albert dan Engel, tak mengerti bahwa pemerintah Indonesia sudah memberlakukan status darurat militer untuk Provinsi NAD.
Intinya, kedua warga Jerman ini ditembak karena tak ada komunikasi yang jelas. Menurut Fulda, pasangan yang tengah berkeliling dunia ini datang ke Aceh tanpa memberi tahu Kedubes Jerman. Ini membuat keduanya tak memiliki informasi yang cukup mengenai situasi keamanan di sana. Kendati begitu, pemerintah Jerman tetap mengumpulkan informasi yang detail mengenai peristiwa tersebut.(ULF/Tim Liputan 6 SCTV)