Sukses

Momen Megawati Tiba di Arena Rakernas Jelang Berikan Pengarahan Tertutup ke Kader PDIP

Megawati akan memberikan pengarahan secara tertutup kepada jajarannya di hari kedua pelaksanaan Rakernas.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tiba di arena Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V di Ancol Beach City International, Jakarta, Sabtu (25/5/2024).

Megawati akan memberikan pengarahan secara tertutup kepada jajarannya di hari kedua pelaksanaan Rakernas.

Tiba di arena Rakernas, Megawati disambut oleh Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua DPP Eriko Sotarduga, dan Wasekjen Sadarestuwati. Selain itu, ada juga tim media PDIP Monang Sinaga.

Adapun agenda Rakernas V PDIP pada hari kedua, yakni pandangan umum DPD-DPD partai, yang akan dilanjutkan dengan pengarahan dari Megawati.

Megawati tampak sedikit berbincang dengan Hasto dan Monang saat tiba di arena Rakernas.

Mereka lalu naik ke eskalator menuju lantai dua gedung. Tiba di lantai dua, Megawati bersama Hasto dan Monang naik ke boogy car menuju lokasi Rakernas.

Di tengah perjalanan, Megawati sempat menyapa awak media dan narasumber dari DPP PDIP yang sedang menggelar konferensi pers.

Rakernas bertema 'Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang' dengan sub tema 'Kekuatan Kesatuan Rakyat, Jalan Kebenaran Yang Berjaya',

Sebelumnya Megawati Soekarnoputri secara simbolis menerima Obor Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam yang diambil dari api abadi Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah.

Penyerahan obor api itu sekaligus menandai resmi dibukanya Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara, pada Jumat kemarin (24/5/2024). 

Sebanyak 25 pelari mengiringi obor api tersebut menuju panggung utama arena Rakernas V untuk diserahkan kepada Megawati. Mereka, telah berlari melintasi 20 kabupaten/kota di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jakarta hingga menempuh jarak 526km.

2 dari 3 halaman

Sejumlah Sorotan Megawati di Pidato Rakernas ke-V PDIP

Sebelumnya, Megawati telah membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke -V dan memberikan pidato politiknya pada Jumat 25 Mei 2024.

Dia mengawalinya dengan mengucapkan terima kasih kepada rakyat yang menempatkan partainya di urutan pertama pada Pileg 2024. Namun, ia juga menyoroti situasi pemilu presiden yang dipandangnya banyak anomali dan dengan diwarnai kecurangan secara struktur, sistematis, dan masif (TSM). Ia pun sempat menangis karenanya.

Atas dasar itu, Megawati menegaskan PDIP sebagai partai yang pernah melalui badai sejarah, akan tetap berani melawan segala bentuk ketidakadilan.

Presiden kelima RI itu lantas menyebut bahwa dirinya tidak takut jika dianggap provokator.  Sebab, semua itu demi bangsa dan negara yang lebih baik.

“Nanti katanya saya "Bu Mega provokator" Iya, saya sekarang provokator. Demi kebenaran dan keadilan. We enak wae, ngerti kan? ngerti kan yang dimaksud?,” tegasnya.

Megawati juga mengulas soal makna dibalik Satyam Eva Jayate sebagaimana menjadi tema besar Rakernas ke-V ini. Menurut dia, bahasa sansekerta yang berarti kebenaran pasti menang itu, merupakan falsafah yang menjadi pegangan dalam perjuangan menghadapi kezoliman. Termasuk, harus berani menyampaikan kebenaran meski pahit.

Megawati juga menyinggung pihak-pihak yang tak percaya kepada kebenaran pasti akan menang. Dia menyakini, pihak itu akan terbakar oleh Api Abadi Mrapen.

“Apa yang saya omongkan pasti benar, jadi mereka yang nggak mendengar itu pasti akan terbakar oleh kebenaran yang ada dari Api abadi Mrapen, yang kita ambil untuk menunjukkan api abadi yang membawa kebenaran, bahwa yang tidak benar itu pasti akan terbakar,” tegas Megawati.

3 dari 3 halaman

Isu Fundamental

Megawati juga menyinggung berbagai persoalan yang fundamental tentang pengelolaan negara saat ini dan ke depan. Antara lain tentang utang negara dan bagi-bagi kursi menteri.

Soal utang negara, Megawati bahkan melemparkan pertanyaan soal bagaimana harus membayar utang negara yang semakin membesar. Ia membandingkannya dengan situasi ketika dulu Indonesia bisa cepat membayar utang ke IMF.

Putri Proklamator RI Soekarno ini melanjutkan, pengalaman juga mengajarkan bahwa sebagai Partai Politik, PDIP tidak bisa luput dari kekurangan, terlebih ketika berada di pusat kekuasaan. Sembilan tahun telah dilalui dengan berbagai dinamika politik.

"Begitu banyak tarik-menarik kepentingan terjadi, bahkan jabatan menteri pun, yang ibu dengar, nih, sekarang ini sudah mulai pada rebutan, deh," jelas Megawati.

Presiden Kelima RI itu mengatakan dirinya pernah menghadapi krisis multidimensi saat memimpin.

"Saya lebih memilih membentuk kabinet yang ramping, dengan jumlah menteri 33, tetapi bersifat zaken cabinet, kabinet profesional. Terbukti, krisis dapat di atasi, dan seluruh utang terutama dengan IMF (International Monetary Fund) dapat dilunasi," jelas Megawati.

"Pertanyaan saya, ayo mikir, utang kita itu bagaimana cara bayarnya? Ayo mikir? Mikir dong. Jangan enaknya saja tidur, loh. Kayak apa kalau terjadi gimana?" tambah Megawati.