Sukses

Peringatan PVMBG: Waspadai Potensi Banjir Bandang Susulan dari Gunung Marapi

PVMBG telah melakukan penyelidikan awal terkait gerakan tanah di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam.

Liputan6.com, Jakarta - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir bandang susulan di sekitar sungai yang berasal dari Gunung Marapi, Sumatera Barat. PVMBG telah melakukan penyelidikan awal terkait gerakan tanah di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam.

"Pada saat musim hujan atau intensitas hujan tinggi, area sekitar sungai yang berhulu di Gunung Marapi masih berpotensi terjadi banjir bandang susulan," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan di Padang, Sabtu (25/5/204), yang dilansir dari Antara.

Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyiapkan langkah-langkah mitigasi, termasuk operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC), untuk mengantisipasi banjir bandang susulan. TMC diharapkan dapat memindahkan awan hujan dari lokasi terdampak bencana ke laut lepas.

PVMBG merekomendasikan beberapa langkah, yaitu masyarakat yang tinggal di sekitar sungai yang berasal dari Gunung Marapi segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. Selain itu, pemantauan terhadap aliran bahan rombakan perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi terkini, terutama di area sungai yang berasal dari Gunung Marapi.

Jika terjadi perkembangan aliran bahan rombakan susulan di jalur sungai, masyarakat diminta menjauh dari lokasi gerakan tanah atau aliran sungai. PVMBG juga menyarankan pembangunan sabo dam sebagai pengendali aliran sungai dari gunung api tersebut. Selain itu, perbaikan dan perbesaran gorong-gorong sungai, normalisasi sungai, dan perbaikan keairan di bagian hulu juga disarankan.

 

2 dari 2 halaman

BMKG Predikdi Lebih Basar

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan ada potensi banjir lahar hujan susulan  Gunung Marapi Sumatera Barat yang dampaknya lebih besar dari sebelumnya. BMKG mengimbau masyarakat dan petugas tim gabungan penanganan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, kondisi tersebut dipicu oleh masih tingginya potensi turun hujan berintensitas sedang, lebat-sangat lebat selama sepekan ke depan atau berdasarkan analisa tim meteorologi berlangsung sampai dengan 22 Mei 2024.

"Hujan tidak perlu lebat tapi sedang pun juga bisa menyapu material lahar Gunung Marapi yang juga dikhawatirkan masih tebal, sisa erupsi beberapa waktu lalu," kata dia di  Padang, Selasa (14/5/2024).

Menurut dia, guyuran hujan yang bercampur partikel pasir-pasir halus menjadikan aliran pekat yang sanggup mengangkut sebuah mobil truk, menggelontorkan bebatuan berdiameter 2-3 meter dari bagian puncak gunung ke bawah.

Hal yang dikhawatirkan oleh BMKG yaitu, gelontoran material besar yang terbawa oleh hujan tersebut akan menjangkau pula pemukiman penduduk di sekitar lereng perbukitan dan aliran sungai.

Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang diterima BMKG melaporkan bahwa ada sebanyak 28 jalur aliran lahar  Gunung Marapi yang berhulu ke sungai pada sisi Utara, Selatan dan Timur gunung api itu di antaranya merupakan wilayah Kabupaten Agam, Tanah Datar,  Padang Panjang yang beririsan langsung.

"Karena permukaan sungai ini sudah penuh oleh endapan dari banjir lahar fase sebelumnya maka potensi menjangkau ke kampung-kampung juga besar," kata dia.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Terkini