Sukses

Megawati Ingatkan Soal Krisis Air di Bali Saat Penutupan Rakernas V PDIP

Megawati meminta Provinsi Bali tidak hanya berfokus kepada urusan pariwisata saja. Pemerintah setempat juga harus memikirkan bagaimana keberlangsungan hidup rakyatnya sendiri di tengah krisis iklim yang mengancam dunia, tak terkecuali Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri kembali mengingatkan tentang krisis iklim yang tengah mengancam dunia, tak terkecuali Indonesia.

Dia pun meminta seluruh kepala daerah dari partainya agar memiliki rencana jangka panjang pembangunan di daerahnya dalam menghadapi krisis lingkungan tersebut. Salah satunya kepada Gubernur Bali, yang belakangan ini tengah dihadapkan situasi krisis kelangkaan air.

Hal itu disampaikan Megawati dalam pidato politiknya pada acara penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024).

"Kemarin kapan saya bilang, di Pulau Bali saya paksa pak gubernurnya melakukan FGD (Focus Group Discussion). Karena apa? Bali ini lama-lama ini udah mulai kekurangan air lho," kata Megawati.

Maka dari itu, Megawati meminta Provinsi Bali tidak hanya berfokus kepada urusan pariwisata saja. Sebab, pemerintah setempat juga harus memikirkan bagaimana keberlangsungan hidup rakyatnya sendiri.

"Boleh (memikirkan sektor pariwisata), tapi kan terukur dengan kecil pulaunya. Ini enggak, ayo diantem beeemm. Lalu rakyatnya nanti kan kasihan, tidak menikmati," tutur Megawati.

Megawati berharap, Bali bisa lebih baik dalam menghadapi situasi yang kriris, caranya dengan diberikan napas agar alamnya tidak tertekan.

“Ini semua pikirannya tourism. Saya bilang, saya bukan anti tourism lho, tapi (lakukan pariwisata) terukur.  Karena tourism itu (dilakukan) bagi kehidupan rakyat kita, bukan terbalik,” kata Megawati menegaskan.

 

2 dari 2 halaman

Beri Perhatian Serius Terhadap Air

Sebelumnya diketahui, belum lama ini Bali baru saja menggelar forum internasional terkait masa depan air dunia dalam KTT World Water Forum (WWF) ke-10.

Ketua DPP PDIP yang sekaligus menjabat Ketua DPR RI Puan Maharani sempat berpidato meyampaikan pendapatnya soal nasib air dunia yang sedang dilanda krisis.

Menurut Puan, ada empat isu yang dibahas parlemen global terkait permasalahan air, pertama soal akses kepada air dan sanitasi sebagai penentu SDGs (Sustainable Development Goals) atau Target Pembangunan Berkelanjutan, kedua soal praktik inovatif untuk manajemen air yang inklusif, ketiga soal air sebagai inti dari aksi iklim, dan keempat soal diplomasi air dan kerja sama untuk perdamaian.

Menurut Puan, pertemuan ini telah memberikan ruang diskusi dan berbagi pengetahuan antara anggota parlemen dunia dengan pakar, organisasi internasional, dan organisasi masyarakat sipil dari berbagai negara.

"Hari ini, saya menutup pertemuan Parlemen dengan menyampaikan komitmen parlemen dunia untuk mengatasi krisis air secara bersama-sama," ucap Puan.

Puan memastikan, komitmen parlemen global dituangkan dalam sebuah Communique, sebagai outcome document dari Parliamentary Meeting on The Occasion of The 10th WWF. Dokumen hasil pertemuan itu diberi nama Nusa Dua Communique yang memuat rekomendasi parlemen untuk aksi air.

   

Video Terkini