Liputan6.com, Jakarta Abdullah tampak serius membuat anyaman Rumbia di halaman rumahnya di Desa Bluka Teubai, Aceh Utara. Meskipun sudah berusia 84 tahun, namun tidak menurunkan kelincahan tangan Abdullah membuat kerajinan rumbia yang biasa digunakan untuk atap rumah.
Abdullah mengatakan, membuat kerajinan anyaman Rumbia sudah dipelajari sejak masa remaja. Kini kemahirannya membuat Rumbia dimanfaatkan kembali untuk mendapatkan uang karena sudah tidak mampu lagi bekerja sebagai buruh pemetik kelapa.
Baca Juga
“Sudah lama juga membuat anyaman Rumbia, kalau dibilang 10 tahun sudah lah, sebelumnya kerja panjat Kelapa,” ujar Abdullah, Senin (27/8/2024).
Advertisement
Pria yang mengenakan peci putih menjelaskan, sebelum mendapatkan bantuan kewirausahaan dari Kemensos RI, untuk membeli daun rumbia harus berhutang dulu. Setelah anyaman rumbia telah dijualnya, Abdullah akan membayar daun rumbia tersebut.
“Nanti setelah laku terjual, saya akan membayar daun Rumbia yang saya gunakan untuk menjual anyaman,” jelas Abdullah.
Pria yang memiliki tujuh anak tersebut, menjual satu anyaman Rumbia sebesar Rp7 ribu. Mengingat usianya yang sudah senja, Abdullah dalam sehari hanya mampu membuat tujuh anyaman rumbia.
“Kalau fisiknya sehat, sehari bisa membuat 10 anyaman rumbia,” ucap Abdullah.
Meskipun tinggal bersama anaknya, Abdullah tidak ingin merepotkan anaknya. Abdullah memegang prinsip, selama masih dapat produktif, Ia akan tetap mencari penghasilan untuk hidup bersama istrinya.
“Anak sempat melarang saya mencari uang, tapi saya enggak mau, saya maunya kerja karena saya tidak bisa berdiam diri,” kata Abdullah.
Untuk menjual anyamannya, terdapat konsumen yang datang membeli ke rumahnya. Konsumen akan membeli anyamannya seminggu sekali sebanyak 50 sampai 100 anyaman rumbia.
“Ada yang datang ke sini mengambil rumbia buat digunakan atap rumah, ada juga dari pabrik bata datang buat beli rumbia,” terang Abdullah.
Mengingat tidak memiliki modal yang besar, Abdullah hanya mendapatkan keuntungan yang sedikit. Apabila mampu menjual 150 rumbia, maka penjual 50 rumbia akan diberikan kepada pemilik daun.
“Jadi bapak tuh pakai daun milik orang dulu, nanti kalau sudah terjual keuntungannya diberikan,” kata Abdullah.
Kemensos Beri Bantuan Modal Sebesar Rp 3,3 Juta
Dia mengungkapkan, Kemensos RI telah memberikan bantuan permodalan kepadanya. Bantuan tersebut memberikan keuntungan cukup besar sehingga tidak perlu lagi berhutang daun kepada pemilik daun rumbia.
“Bantuan dari Kemensos RI sebesar Rp3,3 juta, Alhamdulillah bisa buat modal beli daun rumbia,” ungkap Abdullah.
Bantuan Kemensos RI memberikan kemudahan untuk mendapatkan modal membuat anyaman rumbia. Menurutnya, untuk mendapatkan modal dari pihak swasta kepada lansia seperti dirinya, terasa sulit.
“Bersyukur sekali diberikan bantuan modal dari Kemensos RI,” tutur Abdullah.
Abdullah berharap, Kemensos RI turut memberikan bantuan permodalan kepada lansia di Aceh Utara maupun di wilayah Indonesia lainnya. Abdullah meyakini, terdapat lansia lain yang ingin produktif namun terbentur permodalan.
“Bantuan Kemensos RI sangat berarti kepada kami lansia yang ingin tetap produktif,” pungkas Abdullah.
Advertisement