Sukses

Politisi PDIP: Frasa 'Makan Bergizi Gratis' Lebih Edukatif

Politisi senior PDIP Hendrawan Supratikno menilai frasa “Makan bergizi gratis” lebih baik dari yang sebelumnya, yaitu “Makan siang gratis”.

Liputan6.com, Jakarta - Politisi senior PDIP Hendrawan Supratikno menilai frasa “Makan bergizi gratis” lebih baik dari yang sebelumnya, yaitu “Makan siang gratis”.

"Frasa 'makan bergizi gratis' lebih edukatif dan menangkap esensi dari program tersebut," ujar Hendrawan.

Ia mengatakan program Makan Bergizi Gratis ini perlu didesain dengan baik, matang, dan tepat sasaran, agar hasilnya sesuai harapan.

Menurutnya, pemerintah harus menghindari program penting ini dijalankan dengan praktik birokrasi yang tidak seharusnya.

“Seperti anggaran disunat, koordinasi berantakan, pelaksana tidak diseleksi baik, standar mutu amburadul, dan kontrol yang tak berjalan,” jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ubah Nama

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengubah nama program 'Makan Siang Gratis' menjadi 'Makan Bergizi Gratis'. Ia pun mempertimbangkan membuat kementerian atau lembaga khusus untuk menangani program ini. Sebab ia ingin agar program unggulannya ini efisien tanpa kebocoran.

"Kita sudah hitung bahwa kita mampu, masalah organisasi, belum tentu kita sedang pikirkan, apakah itu perlu kementerian khusus atau cukup badan saja, saya kira bukan organisasi tapi yang penting adalah skemanya, sistemnya, sampai terwujud sampai ke anak itu dengan tepat,” ujar Prabowo dalam keterangannya.

Ia pun akan membuat skema agar program 'Makan Bergizi Gratis' ini bisa sampai ke anak-anak tanpa kebocoran.

“Masalahnya, ini saya sudah lama bicara, ada fenomena sebagai anak bangsa bahwa sadar semua terjadi banyak kebocoran di bangsa kita. Nah, ini sekarang bagaimana kita membuat skema dengan efisien dengan baik, tidak ada kebocoran sampai ke anak-anak kita,” tutur Prabowo.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.