BBPPMPV Bispar Kemendikbudristek Fasilitasi Siswa SMK Belajar Fashion di Prancis

Kepala Tim Kerja Pengembangan Mutu, Inovasi, Kerja sama, Data, Informasi, dan Website BBPPMPV Bispar Nining Dwirosanti saat menyampaikan sambutan. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Bidang Bisnis dan Pariwisata (Bispar) Kemendikbudristek berkomitmen untuk memajukan pendidikan vokasi di Indonesia.

"Bispar sudah berkomitmen selalu memajukan pendidikan vokasi bidang bisnis dan pariwisata, untuk guru-guru sekolah menengah kejuruaan (SMK) bidang bisnis dan pariwisata," kata Kepala Tim Kerja Pengembangan Mutu, Inovasi, Kerja sama, Data, Informasi, dan Website BBPPMPV Bispar Nining Dwirosanti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (30/5/2024).

Penegasan itu disampaikan Nining dalam kegiatan Festival Pendidikan Jawa Barat 2024. Gelaran kegiatan itu menghadirkan fashion show yang diisi oleh siswa dari SMK 9 Bandung, serta talkshow pengembangan diri yang bekerja sama dengan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) dan Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Barat.

Dia menggungkapkan khusus fashion, pihaknya sudah membawa SMK- SMK yang sudah mendapat rekomendasi dari Indonesian Fashion Chamber ke kancah internasional yaitu Paris fashion, yakni 'Front Row Paris.

Pengiriman delegasi yang berasal dari berbagai SMK Indonesia itu ke Paris, dijelaskan Nining, setidaknya sudah mulai dilakukan sejak tahun 2022 (SMKN 3 Malang), dan 2023 (SMKN 4 Balikpapan) setelah melalui proses kurasi.

"Mudah-mudahan, tahun 2024 ini akan lebih banyak SMK yang lolos kurasi untuk dapat menjual produknya di kancah internasional di Paris," harapnya.

Selama tahun 2022 dan 2023 ini, lanjut dia, dengan tema-tema yang sangat Indonesia, pihaknya berhasil merebut hati para pembeli di Paris dengan seluruh baju yang dipamerkan di sana laku terjual bahkan sampai mampu menghimpun dana ratusan juta rupiah.

"Nilai ekonominya itu satu baju bisa laku sekitar 250 Euro, Jadi kami itu kemarin ada hampir Rp100 juta. Tiap tahun kebanyakan segitu. Dan untuk tahun ini, jika yang dikurasi SMK banyak yang masuk pasti lebih banyak lagi baik nominal dan produk-produk SMK ini," ujarnya.

Selain soal nominal, BBPPMPV Bispar juga ke depan menjalin komitmen dengan pemerintah Prancis untuk melaksanakan diklat di Prancis selama tujuh pekan pada Oktober-November bagi guru dan profesional terpilih.

"Rencananya untuk tahun ini kita Widyaiswara dulu, baru nanti ke gurunya gitu ya untuk peserta terbaik dari upgrade skill kami dan guru-guru berprestasi yang akan kami sasar untuk ikut seleksi dalam pelatihan di Prancis dan juga magang industri di Prancis," ucapnya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Tekonologi (Kemendikbud Ristek) tengah menjadi sorotan publik setelah Menteri Nadiem Makarim mengeluarkan Permendikbud Nomor 12 Tahun 2024. Dalam peraturan itu disebutkan tentang Kurikulum Pendidikan Dasar d...

2 dari 2 halaman

TIngkatkan Skil 6 Ribu Guru SMK

Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Bidang Bisnis dan Pariwisata (Bispar) Kemendikbudristek berkomitmen untuk memajukan pendidikan vokasi di Indonesia.

Terkait dengan talkshow pengembangan diri yang menghadirkan Putri Indonesia 2024 Duta Pendidikan dan Kebudayaan Melati Tedja, disebut oleh Nining, adalah untuk menggali potensi dengan membangun kepercayaan diri para peserta yang hadir baik guru dan siswa SMK.

Saat ditemui setelah acara, Melati mengaku sangat bangga bisa berpartisipasi dalam misi menggali potensi dan pengembangan diri para peserta yang hadir itu.

"Ini wadah untuk mensosialisasikan dan mengadvokasi visi misi pendidikan, kebudayaan dan lainnya, agar para siswa khususnya, bisa lebih percaya diri untuk mengembangkan dirinya," ujar Melati.

Dia juga mengapresiasi langkah program upskilling dan reskilling yang dilakukan BBPPMPV Bispar yang telah meningkatkan skil lebih dari 6.500 guru SMK bidang Bispar dalam program itu sejak 2020 sampai sekarang.

"Itu bukan upgrading biasa, tetapi dengan mengirim guru untuk magang di industri dan melakukan uji kompetensi dengan standar Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Semoga langkah ini senantiasa memajukan pendidikan vokasi di Indonesia untuk berjaya di kancah internasional," tutur Melati.