Liputan6.com, Jakarta Rumah Pengasingan Bung Karno di Jalan Perwira, Ende Utara, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) direnovasi menyambut kehadiran Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri.
Juru Pelihara Rumah Pengasingan Bung Karno, Syafrudin menyebut beberapa titik sudah selesai direnovasi sebelum Hari Lahir Pancasila.
Baca Juga
"Ini dalam rangka kedatangan Ibu Megawati, salah satu anak dari Bapak Sang Proklamator kita, ya, mungkin dalam persiapan sudah begitu matang. Ada perbaikan-perbaikan yang sudah kami lakukan dan diperbagus lagi semua, untuk persiapan seperti itu," kata Syafrudin ditemui di Rumah Pengasingan Bung Karno, Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (31/5/2024).
Advertisement
Diketahui, Megawati akan memperingati Hari Lahir Pancasila di Ende pada Sabtu (1/6/2024). Megawati sendiri tiba di Ende pada Jumat ini dan direncanakan mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno.
Syafrudin menyebut struktur bangunan Rumah Pengasingan Bung Karno masih tergolong asli, karena tidak sepenuhnya dirombak.
"Ya, kalau bentuk kontruksi bangunannya itu masih asli, tetapi sudah pernah direnovasi 2011 dan 2012. Itu programnya Pak Boediono sebelum beliau manjadi wapres, beliau mencari dan berkunjung ke Ende mencari titik-titik yang pernah Bung Karno singgahi itu mau direstorasi atau renovasi, tetapi sudah terlaksana renovasi semua," kata dia.
Â
Â
Tempat Bersejarah
"Salah satunya itu makam ibu mertuanya Bung Karno, situs Rumah Pengasingan Bung Karno, gedung pertunjukan, serambi Bung Karno, gereja katedral, Taman Renungan Bung Karno dan masjid tertua yaitu Madjid Ar Rabithah, yang Bung Karno sering melaksanakan lima waktu ibadah salat di sana," kata pria berusia 45 tahun itu.
Syafrudin melanjutkan Rumah Pengasingan Bung Karno menjadi tempat bersejarah bagi Indonesia karena Proklamator RI Soekarno pernah diasingkan Belanda bersama keluarga dari 14 Januari 1934 sampai 18 Oktober 1938.
"Selama empat tahun Bung Karno diasingkan di Ende, yang dilakukan oleh Bung Karno, tetap diawasi oleh pemerintah Belanda. Tetapi Bung Karno bukan dipenjarakan bersama keluarga, tetapi aktivitas kegiatan Bung Karno selama pengasingan empat tahun itu bebas, tetapi tetap di bawah pengawasan Belanda," kata dia.
Â
Â
Advertisement
Dikunjungi Wisatawan
Syafrudin mengatakan Rumah Pengasingan Bung Karno sebenarnya menjadi lokasi yang sering dikunjungi wisatawan. Mereka bahkan tiba tidak hanya menjelang Peringatan Hari Lahir Pancasila.
"Bukan saja menjelang 1 Juni, setiap hari itu pengunjung yang berdatangan ke kota ini pasti salah satunya berkunjung ke rumah pengasingan Bung Karno. Bukan saja wisatawan domestik, wisatawan asing juga pasti kalau ke sini pasti singgah di Rumah Pengasingan Bung Karno," katanya.
Suasana jelang peringatan Hari Lahir Pancasila sangat terasa di area sekitar Rumah Pengasingan Bung Karno.
Sejumlah warga bahkan memulai pawai jelang Hari Lahir Pancasila pada Jumat sekitar pukul 09.20 WITA dari area depan Rumah Pengasingan Bung Karno.
Warga terlihat mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti pawai mengarah ke Taman Renungan Bung Karno.