Liputan6.com, Jakarta - Suku Dinas (Sudin) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Selatan mencatat terdapat 35 ribu warga Jakarta Selatan yang tinggal tidak sesuai domisili yang tercantum pada Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Kepala Sudin Dukcapil Jakarta Selatan, Nurrahman mengatakan, pihaknya telah mengusulkan penonaktifan 8.112 Nomor Induk Kependudukan (NIK) warga Jakarta Selatan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Baca Juga
"Hingga Mei 2024 setelah penonaktifan NIK, sudah ada 35.000 warga Jakarta Selatan yang pindah ke wilayah sekitar Jakarta seperti Bekasi, Depok, dan Tangerang," kata Nurrahman dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (31/5/2024).
Advertisement
Nurrahman menyebut, jumlah warga Jakarta Selatan yang pindah domisili ini terhitung lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pendatang yang ada di Jakarta Selatan.
Pendatang
Setidaknya warga pendatang di Jakarta Selatan mencapai 6.000 orang yang tercatat hingga akhir April 2024 atau setelah Lebaran 2024.
Nurrahman menyampaikan, dalam proses perpindahan pihaknya bekerja sama dengan dinas terkait di luar Jakarta, meliputi wilayah Tangerang, Tangsel, Depok, dan Bekasi.
"Proses perpindahan domisilinya cukup mudah, warga hanya perlu membawa dokumen persyaratan ke kelurahan," ucapnya.
Menurutnya, proses urus pindah domisili ini bisa selesai dalam waktu sehari. Oleh sebab itu, warga diminta agar tidak khawatir dan segera mengurus pindah domisili.
Advertisement