Sukses

Viral Pengendara Mobil Acungkan Celurit, Sahroni DPR Minta Polisi Beri Efek Jera

Media sosial kembali digemparkan dengan ulah seorang pengendara mobil yang mengeluarkan celurit ketika bersitegang dengan pengendara lain di Kota Surabaya, Jawa Timur, yang kemudian ini menjadi viral.

Liputan6.com, Jakarta Media sosial kembali digemparkan dengan ulah seorang pengendara mobil yang mengeluarkan celurit ketika bersitegang dengan pengendara lain di Kota Surabaya, Jawa Timur, yang kemudian ini menjadi viral.

Terkait hal itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mendukung pihak kepolisian agar segera menangkap pelaku.

Politikus NasDem tersebut menilai, para pelaku arogan di jalanan harus mendapatkan efek jera agar tidak kembali berbuat semena-mena di jalanan.

"Polisi harus galak dalam menyikapi para pengendara arogan seperti ini. Wajib ditindak semua. Cari sampai dapat dan beri efek jera. Mau itu kasus yang pakai celurit, tangan kosong, atau apa pun itu, sama aja. Karena sudah terlalu banyak kasus 'jagoan-jagoan' seperti ini di jalanan. Kalau perlu cabut saja itu SIM-nya biar mereka tidak bisa berkendara lagi," kata Sahroni dalam keterangannya, Senin (3/6/2024).

Dia menuturkan, ketidakmampuan seseorang dalam mengendalikan diri di jalan, dapat berpotensi membahayakan nyawa pengendara lain ke depannya. Untuk itu, dirinya ingin polisi terus tegas dalam menindak oknum-oknum pengendara arogan seperti ini.

"Pokoknya kalau ada yang begini-begini polisi harus cari pelakunya sampai dapat. Mau itu yang viral di medsos, yang dilaporkan melalui call center, atau yang polisi temui di jalan, wajib ditindak tegas semua," kata Sahroni.

"Jangan anggap remeh kejadian seperti ini. Karena kita nggak tahu kalau ke depannya kelakuan orang-orang seperti ini itu benar-benar bisa merenggut nyawa pengendara lainnya," sambungnya.

 

2 dari 2 halaman

Jangan Membahayakan Pengendara Lainnya

Terlebih belakangan ini banyak sekali kasus kecelakaan lalu lintas.

Sahroni tidak ingin, aksi-aksi membahayakan dari oknum arogan ini menjadi salah satu faktor penyebabnya.

"Apalagi kasus kecelakaan lagi tinggi-tingginya, bahaya kalau kita biarkan orang-orang seperti ini ‘berkeliaran’ di jalan dengan mental seperti itu," pungkasnya.

Video Terkini