Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Pusat Persemaian Mentawir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6/2024). Jokowi mengatakan persemaian berkapasitas 15 juta bibit pohon ini dibangun untuk menghijaukan kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Kalimantan Timur.
"Dalam membangun IKN, sebelum itu dimulai saat itu saya perintahkan kepada Menteri KLHK, menteri tolong yang dibangun pertama itu adalah persemaian karena nanti akan kita butuhkan untuk menghijaukan kembali IKN, tetapi juga di wilayah Kaltim dan sekitarnya," kata Jokowi saat peresmian sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (4/6/2024).
Baca Juga
Jokowi pun senang Indonesia memiliki persemaian besar untuk rehabilitasi hutan dan menanam kembali reklamasi bekas tambang.
Advertisement
Jokowi menyebut persemaian ini memiliki banyak bibit pohon dan tanaman endemik yang ada di Kalimantan.
"Pohon-pohon endemik, tanaman-tanaman endemik yang ada di Kalimantan semuanya ada di Persemaian Mentawir ini, baik meranti, kapur, tengkawang, ulin, dan bengkirai, dan juga ada bibit jambu-jambuan," jelasnya.
Jokowi menuturkan bibit-bibit tersebut akan ditanam di beberapa lokasi untuk makanan satwa dan burung. Hal ini untuk menghadirkan kembali satwa-satwa yang sudah mulai langka.
"Nanti akan ditanam di beberapa titik untuk makanan satwa, makanan burung sehingga muncul kembali satwa-satwa yang dulunya sudah berkurang atau enggak ada menjadi ada," tutur Jokowi.
Â
Kerja Sama Pemerintah dengan Swasta
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menyampaikan Persemaian Mentawir dibangun dengan skema public private partnerships (PPP) yakni kerja sama pemerintah dan swasta.
Adapun pembangunan persemaian ini berasal dari PT Indo Tambangraya Megah (ITM) sebesar Rp130 miliar untuk konstruksi bangunan, Rp38 miliar dari Kementerian PUPR untuk embung sistem pengairan, Rp112 miliar dari PUPR untuk akses jalan, dan Rp59 miliar dari Kementerian LHK untuk penyiapan lahan dan pembibitan.
"Total konstruksi mencapai Rp339 miliar atau setara 21 juta USD keseluruhan tapi untuk konstruksi saja sekitar USD 14 juta," ucap Siti.
Menurut dia, Persemaian Mentawir memiliki luas area 120 hektare. 30 hektare digunakan untuk pusat produksi bibit dan 90 hektare disiapkan untuk plasma nutfah nasional yang sedang dalam persiapan untuk konstruksi.
"Persemaian ini menjadi salah satu pendukung kunci bagi upaya mewujudkan Ibu Kota Nusantara sebagai smart forest city," ujar dia.
Advertisement