Liputan6.com, Jakarta - Politikus senior PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul enggan berkomentar banyak soal pemanggilan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Udahlah nanti aja. Saya jangan disuruh komentar dulu. Ini kepalanya juga lagi pusing," kata Bambang Pacul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (5/6/0224).
Baca Juga
Pacul justru mempersilakan untuk menanyakan sikap partai ke politikus PDIP lainnya. “Kau tanya, yang di atas aja itu," kata dia.
Advertisement
Sementara itu, Juru Bicara PDI Perjuangan, Chico Hakim memastikan, Hasto Kristiyanto akan hadir memenuhi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus Harun Masiku.
“Dipastikan Pak Hasto akan hadir dan memberikan keterangan yang diperlukan. Sebagai bagian dari memenuhi kewajiban beliau sebagai warga negara yang taat pada hukum dan percaya akan adanya keadilan dalam hukum dan khususnya sebagai kader PDP,” kata Chico pada wartawan, Rabu (5/6/2024).
Menurut Chico, pemanggilan Hasto tentu dikaitkan dengan aspek politis mengingat saat ini momen Pilkada.
“Ini adalah masa menjelang pilkada serentak 2024, tidak bisa dipungkiri adanya persepsi publik bahwa persoalan tersebut tidak bisa dilepaskan dari aspek politik,” kata dia.
Sementara terkait kasus Harun, Chico menyebut kasus itu adalah kasus suap di mana penyuap dan tersuap sudah dikenakan sanksi hukuman pidana. Namun belakangan kasus itu kembali hidup seiring dengan Rakernas PDIP.
“Ketika kasus itu sendiri muncul nampak muatan politik yang sangat kuat, karena terjadi sebelum acara Rakernas Partai,” kata dia.
KPK Panggil Hasto Kristiyanto Pekan Depan
Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih mengusut keberadaan mantan Caleg PDIP, Harun Masiku. Untuk mencari keberadaan Harun, KPK berencana memanggil Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto pekan depan.
"Informasi dari teman teman penyidik yang bersangkutan dimungkinkan di minggu depan akan dipanggilnya ya," kata Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri di gedung merah putih KPK, Selasa (4/6/2024).
Ali mengaku untuk kehadiran Hasto Kristiyanto sendiri pada saat pemeriksaan nanti memang belum terkonfirmasi. Hanya saja penyidik KPK telah menjadwalkan pemeriksaan tersebut.
Selian Hasto, lembaga antirasuah juga bakal memeriksa beberapa pihak lain untuk memburu keberadaan Masiku. Hanya saja Ali enggan untuk membeberkan siapa pihak lain yang dimaksud.
"Mudah-mudahan minggu depan nanti sebagaimana agenda dari tim penyidik yang akan memanggil orang tersebut sebagai saksi untuk dikonfirmasi atas informasi yang KPK terima sebagai informasi baru," pungkas dia.
Advertisement
Kasus Harun Masiku
Sekedar informasi, Harun diduga menyuap Wahyu Setiawan agar terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024. Namun saat operasi tangkap tangan (OTT) pada awal Januari 2020, Harun Masiku berhasil kabur.
Pada akhir Januari 2020, KPK memasukkan nama Harun Masiku sebagai buronan. Tak hanya buron, Harun Masiku juga masuk dalam daftar red notice Interpol.
Kasus bermula saat caleg PDIP dari Daerah Pemilihan Sumatera Selatan I, Nazarudin Kiemas meninggal dunia. Nazaruddin memiliki perolehan suara terbanyak. Posisi kedua yakni dari Dapil Sumatera Selatan II Riezky Aprilia.
Namun dalam rapat pleno PDIP menyatakan suara Nazaruddin akan dialihkan ke Harun Masiku.