Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih RI periode 2024-2029, Prabowo Subianto makan siang bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (6/6/2024). Prabowo melaporkan soal hasil pertemuannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Singapura, beberapa hari lalu.
Prabowo menyampaikan dirinya telah berusaha meyakinkan Presiden Zelensky agar melakukan gencatan senjata untuk mengehentikan konflik dengan Rusia. Namun, Prabowo menyebut Presiden Zelensky masih menolak usulan damai perang Rusia-Ukraina yang disampaikannya.
Baca Juga
"Saya juga jumpa dengan Presiden Zelensky dari Ukraina, saya lapor ke Presiden (Jokowi) pembicaraan, saya terus berusaha meyakinkan Presiden Zelensky, menawarkan jasa-jasa baik kita apakah Indonesia bisa membantu untuk mendorong ke arah gencatan senjata," kata Prabowo usai bertemu Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (6/6/2024).
Advertisement
"Beliau (Presiden Zelensky) masih belum setuju dengan usul-usul kami. Tapi kami terus akan berusaha terus," sambungnya.
Undangan Zelensky
Adapun pertemuan Prabowo dengan Presiden Zelensky merupakan permintaan khusus dari Ukraina. Dalam pertemuan itu, Presiden Zelensky mengundang Prabowo ke konferensi perdampaian tigkat tinggi untuk perang Rusia-Ukraina di Jenewa, Swiss.
"Tapi tentunya nanti Presiden, Menteri Luar Negeri akan menggodok, mungkin juga bersama Menko Polhukam akan digodok sikap Indonesia yang final apakah kita hadir atau tidak. Karena banyak negara mungkin merasa kalo KTT perdamaian semua unsur harus hadir, terutama Rusia harus hadir," tutur Prabowo.
Advertisement
Pertemuan
Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto turut bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Pertemuan ini merupakan bagian dari serangkaian pertemuan bilateral di Singapura, Sabtu 1 Juni 2024.
Dalam pertemuan kedua negara ini, diketahui bertujuan untuk meningkatkan kerja sama pertahanan dan mengatasi isu global yang mendesak.
"Salam hangat dan apresiasi kepada Presiden Ukraina atas inisiatif pertemuan hari ini, khususnya untuk membahas persoalan pertahanan," ujar Prabowo dalam keterangannya, Minggu (2/6/2024).
Di tengah tantangan keamanan global dan regional, kedua belah pihak menegaskan pentingnya menjaga perdamaian dan keamanan internasional di tengah terjadinya sejumlah konflik dan ancaman terorisme.
Dengan lahirnya kesepakatan antara kedua negara perlunya melakukan dialog damai dan solusi melalui upaya diplomatik.
Isu-isu kemanusiaan, khususnya situasi di Gaza, juga menjadi agenda pembahasan, di mana Indonesia dan Ukraina sama-sama menekankan urgensi memberikan bantuan kemanusiaan dan memastikan akses ke populasi yang terdampak di zona konflik.
Kedua negara juga membuka peluang untuk berkolaborasi pada sektor industri pertahanan melalui transfer teknologi. Hal ini menunjukkan keterbukaan antara Indonesia dan Ukraina dalam memperluas kerja sama.
Di akhir pertemuan Menteri Prabowo menyatakan akan memperkuat komitmen Indonesia untuk membangun hubungan pertahanan yang kuat dan saling menguntungkan dengan Ukraina.