Sukses

Waspada, BMKG Prediksi Hujan Lebat Disertai Petir Terjadi di Beberapa Provinsi Ini

Ada pula peringatan mengenai hujan yang disertai dampak seperti banjir yang dapat melanda daerah Sumatera Utara, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku, dan Papua.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) RI mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai hujan lebat di 20 provinsi di Indonesia hari ini, Sabtu, (8/6/2024).

Dikutip dari Antara, dua puluh provinsi yang berpotensi diterjang hujan lebat adalah Aceh, Sumatera Utara, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.

Kemudian Provinsi Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Selain hujan lebat, beberapa daerah yang juga berpotensi petir adalah Provinsi Aceh, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.

Kemudian Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan Papua Barat.

Ada pula peringatan mengenai hujan yang disertai dampak seperti banjir yang dapat melanda daerah Sumatera Utara, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku, dan Papua.

BMKG juga mengingatkan masyarakat mengenai potensi angin kencang yang melanda sejumlah daerah, yakni Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, dan Papua.

 

2 dari 3 halaman

14 Daerah Ini Berstatus Waspada Dampak Cuaca Ekstrem

Sebanyak 14 wilayah di Indonesia berstatus waspada cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ke-14 daerah itu meliputi, Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan.

Kemudian Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan potensi terjadinya cuaca ekstrem yang dapat menibulkan bencana di sebagian besar daerah hingga sepekan ke depan dipicu akibat adanya intervensi bibit siklon tropis.

Menurut dia, tiga bibit siklon tropis yaitu Bibit Siklon Tropis 91S, 94S, dan 93P terlihat berada di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa, Laut Timor, dan Laut Australia menunjukkan pengaruh terhadap wilayah Indonesia bagian selatan.

Berdasarkan analisis meteorologi diketahui bahwa Bibit Siklon Tropis 91S memiliki kecepatan angin maksimum 30-35 knots (56-65 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 994 hPa, pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon tropis pada kategori sedang-tinggi.

Selanjutnya, seperti dikutip dari Antara, bibit Siklon Tropis 94S memiliki kecepatan angin maksimum 15-20 knots (28-37 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 999.9 hPa, pergerakan ke arah timur-tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon Tropis.

Begitu pula, Bibit Siklon Tropis 93P memiliki kecepatan angin maksimum 20-25 knots (37-46 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 1003 hPa, pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon Tropis.

BMKG memprediksi potensi hujan disertai petir terjadi di Jambi, Bengkulu, Banda Aceh, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Pangkal Pinang, dan Manado, pada pagi-siang hari.

Sementara untuk wilayah DKI Jakarta sebagian besar cerah berawan hingga hujan ringan pada pagi hingga dini hari, dengan kelembaban 75-95 persen pada malam hari, dan bersuhu 24-31 derajat celcius.

3 dari 3 halaman

Waspada Gelombang Tinggi

Selain itu pula, BMKG juga memprediksi pada 11 Mei-12 Mei 2024, sebagian besar wilayah pesisir Indonesia akan mengalami risiko bahaya gelombang tinggi.

Hal tersebut didapatkan berdasarkan laporan peringatan dini gelombang tinggi yang diekspos pada laman media sosial Instagram @infobmkg.

Dalam laporannya, gelombang angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut-timur laut dengan kecepatan angina berkisar 4-15 knot.

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan 6-22 knot.

Fenomena percepatan angin dan belokannya itu meningkatkan potensi gelombang laut tinggi pada diameter Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Arafuru bagian barat.

  • BMKG adalah singkatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika yang berstatus Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPN).

    BMKG

  • hujan lebat