Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa menilai, Pelaksana tugas (Plt) Ketum PPP Mardiono harus bertanggung jawab atas hasil PPP tidak lolos ambang batas parlemen pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
“Kalau mau tanggung jawab ya pimpinanlah yang bertanggung jawab kan ya,” kata Suharso di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (13/6/2024).
Baca Juga
Suharso mengaku heran dirinya ikut terkena getah kegagalan PPP di Pemilu 2024 lantaran ia pernah menjadi ketum.
Advertisement
“Kalau orang Jawa bilang itu ketempuhan. Karena saya juga pernah jadi pimpinan di situ,” katanya.
Sebelumnya, Juru Bicara Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono, Imam Priyono meluruskan duduk perkara terkait pernyataan Mardiono dalam pidatonya pada Rapimnas IX PPP yang digelar di hotel Le Semar Karawaci Tangerang Kamis, 6 Juni 2024.
Diketahui, pidato tersebut viral saat Mardiono mempertanyakan letak kegagalannya ketika PPP tidak lolos ke Senayan.
Imam menyayangkan, pidato yang bersifat internal tersebut tersebar luas ke media sosial. Apalagi hal yang tersebar hanya sebatas potongan perkataan sehingga menimbulkan tafsir yang bias dan provokatif.
“Kami justru menyayangkan masih ada pihak-pihak keluarga yang memberikan pernyataan provokatif jauh dari semangat persatuan” kata Imam pada rekan media, seperti dikutip Rabu (12/6/2024).
Minta Kader PPP Tak Saling Menyalahkan
Menurut Imam, dalam pidato tersebut Mardiono mengajak seluruh Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) di 38 provinsi untuk berkontemplasi dan tidak saling menyalahkan atas raihan PPP di Pemilu 2024.
Selain itu sebagai pemimpin, Mardiono juga menyampaikan maafnya jika dirinya belum cukup baik membawa partai berlambang ka’bah tersebut menyumbangkan wakilnya di Senayan. Hal itu disampaikan saat pidato penutupan.
”Di pidato penutupan Rapimnas dengan penuh kerendahan hati Pak Mardiono justru meminta maaf atas nama pribadi dan sebagai Ketua Umum bahwa hasil Pileg 2024 belum sesuai ekspektasi,“ jelas Imam.
Advertisement