Sukses

Prajurit TNI yang Terlibat Judi Online Dipastikan Sudah Ditindak Internal

Seorang oknum perwira pertama TNI AD diduga menyelewengkan dana satuan untuk judi online. Kasus tersebut tengah ditangani oleh internal Kostrad.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Penerangan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kapen Kostrad) Kolonel (Inf) Hendhi Yustian Danang Suta membenarkan kabar ada prajurit TNI yang terlibat judi online. Menurut Hendhi, kasus tersebut sudah ditindak secara internal.

“Terkait kasus penyalahgunaan anggaran oleh Letda R saat ini sudah diselesaikan secara internal,” kata Kolonel (Inf) Hendhi saat dikonfirmasi, Kamis (13/6/2024).

Dia memastikan, kegiatan satuan tidak terganggu dengan kasus penyalahgunaan dana untuk judi online tersebut. Selain itu, pelaksanaan program kerja satuan tetap berjalan baik meski dana yang hilang tidak sedikit.

“Tidak mengganggu pelaksanaan program kerja karena dapat diatasi oleh Dansatnya,” ucap Kolonel (Inf) Hendhi.

Perwira menengah TNI AD ini juga menegaskan, bahwa kasus Letda R masih terus didalami. Tujuannya, agar tidak ada lagi prajurit TNI yang kecanduan judi online dan merugikan seluruh pihak.

“Kami terus lakukan pendalaman terkait keterlibatannya dengan situs judi online. Agar hal serupa tidak terulang dan sebagai efek jera bagi pelaku pelanggaran,” Kolonel (Inf) Hendhi menandasi.

2 dari 2 halaman

Oknum Perwira TNI Gelapkan Dana Satuan untuk Judi Online

Sebelumnya diberitakan, telah terjadi dugaan penyimpangan anggaran di Brigif 3/TBS yang dilakukan oleh perwira pertama TNI inisial Letda R dari Divisi Kostrad. Letda R diduga menyimpangkan anggaran satuannya untuk judi online. 

Hal itu diketahui, usai Letda R selalu menunda memberikan dana satuannya untuk menjalankan program kerja. Pada akhirnya, yang bersangkutan mengakui kalau uang satuannya sudah tidak ada dan digunakan untuk judi online. 

Letda R diduga menyalahgunakan dana itu sebab kecanduan judi online. Karena terus mengalami kekalahan, Letda R berupaya mengembalikan uang yang dipakai dengan cara meneruskan permainan judi online. 

Namun nahas, semakin sering bermain, tetap kalah juga hingga banyak dana satuan yang ludes dipakai untuk judi online.