Sukses

Cari Ikan, 2 Bocah Tewas Tenggelam di Danau Bekas Galian Dekat Puspemkab Tangerang

Dua bocah usia 11 dan 12 tahun tewas tenggelam di danau bekas galian tanah di Kelurahan Kadu Agung, Kecamatan Tigaraksa, tepatnya di seberang Alun-Alun Tigaraksa dan Gedung Usaha Daerah (GUD) Pusat Pemkab Tangerang.

Liputan6.com, Tangerang - Dua bocah asal Perumahan Sudirman Indah, Kelurahan Tigaraksa, Kecamatan Tigaraksa, Tangerang berinisial A (11) dan AM (12) dilaporkan tewas tenggelam saat mencari ikan di sebuah danau bekas galian, Kamis (13/6/2024).

Keduanya tewas tenggelam di danau bekas galian tanah yang berada di Kelurahan Kadu Agung, Kecamatan Tigaraksa, tepatnya di seberang Alun-Alun Tigaraksa dan Gedung Usaha Daerah (GUD) Pusat Pemkab Tangerang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat membenarkan ada dua anak yang tewas tenggelam di danau bekas galian tanah.

“Iya betul, saat ini tim sedang menuju rumah duka,” kata Ujat Sudrajat.

Berdasarkan keterangan para saksi, kedua korban awalnya sedang mencari ikan bersama lima teman lainnya. Namun, saat sedang mencari ikan, kedua korban itu terpeleset lumpur dan tenggelam.

Saat A dan AM tenggelam, kelima teman lainnya sempat kebingungan untuk menolong karena mereka tidak bisa berenang. Akhirnya, mereka berteriak meminta tolong warga sekitar.

“Jadi anak ini bertujuh. Dua anak kepeleset, dan tenggelam. Ke lima anak lainnya, mencoba untuk menolong tetapi tidak bisa, karena tidak bisa berenang, sehingga meminta pertolongan warga,” katanya.

 

2 dari 2 halaman

Minta Warga Larang Anak-Anak Bermain di Bekas Galian

Setelah cukup lama tenggelam, akhirnya warga berdatangan ke lokasi untuk memberi pertolongan. Namun saat dievakuasi warga, keadaan korban sudah pucat dan lemas tidak berdaya. Korban kemudian dilarikan ke RSUD Balaraja.

“Namun, ternyata nyawa kedua anak ini sudah tidak tertolong, dan akhirnya meninggal dunia,” katanya.

Saat ini, kedua korban telah dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.

Ujat mengimbau kepada masyarakat, agar melarang anak-anak bermain di bekas galian, sebab sangat berbahaya.

“Korban sudah dibawa oleh pihak keluarga untuk dilakukan proses pemakaman,” katanya.