Sukses

PERDOKHI Sumsel Terbentuk, BPKH Harap Pelayanan Kesehatan Calon Jemaah Haji Semakin Maksimal

Jumlah klinik haji di Kota Palembang, Sumsel akan diperbanyak. Hal ini dilakukan agar calon jemaah haji yang akan berangkat ke tanah suci dapat dengan mudah berkonsultasi tentang penyakit yang diderita.

Liputan6.com, Jakarta - Kepengurusan Perhimpunan Dokter Haji Indonesia (PERDHOKI) wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) masa bakti 2023-2026 resmi dilantik Sabtu (15/06/2024). Pelantikan bertempat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Fatimah Palembang.

Anggota Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Indra Gunawan yang menghadiri acara pelantikan tersebut mengatakan keberadaan Persatuan Dokter Haji (PERDOKHI) dinilai sangat membantu peran dan fungsi dari BPKH karena sesuai dengan UU nomor 34 tahun 2014 tentang pengelolaan keuangan haji pihaknya berkewajiban untuk melaksanan efisiesi, rasionalisasi dan peningkatan pelayanan ibadah haji.

Ia berharap, PERDOKHI Sumsel dapat memainkan peran penting terutana memberikan masukan kepada Kementerian Agama terkait pelayanan kesehatan calon jemaah haji.

“Tahun 2023 saja angka kematian jemaah haji hampir mencapai 800 jemaah, kita inginkan angka ini mengalami penurunan karena menurut hemat saya dengan adanya kenaikan biaya haji, seharusnya pelayanan kesehatan juga lebih maksimal sehingga berdampak pada turunya resiko kematian yang disebabkan masalah kesehatan,” tuturnya,

Ia juga mengapresiasi terbentuknya PERDOKHI Sumsel dan berharap disusul dengan wilayah-wilayah lainnya terutama di wilayah Sumatera yang baru terbentuk di 4 Provinsi.

“Mudah-mudahan pengurus wilayah lainnya juga ikut terbentuk dengan demikian pengabidan kita dapat benar-benar dirasakan manfaatnya oleh para calon jemaaah haji,”tutupnya

Sementara itu, Ketua Persatuan Dokter Haji (Perdokhi) Sumsel dr Irawan Sastradinata mengatakan, saat ini klinik haji di Palembang baru hanya ada satu di Pertamina Plaju Palembang.

Ia menambahkan Jumlah klinik haji di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) akan diperbanyak. Hal ini dilakukan agar calon jemaah haji yang akan berangkat ke tanah suci dapat dengan mudah berkonsultasi tentang penyakit yang diderita.

"Baru ada satu klinik haji di Palembang, di Pertamina Plaju dan ini setelah Perdokhi Sumsel dilantik dengan masa jabatan 2023-2026, akan ditambah lagi klinik haji yakni RS YK Madira, RS Fatimah dan RS Siti Fatimah Palembang," ujarnya.

2 dari 3 halaman

BPKH Tinjau Katering Jemaah Haji

BPKH Limited, anak perusahaan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang fokus terhadap ekosistem haji dan umrah, berhasil menyuplai sekitar 76 ton bumbu dari tanah air untuk konsumsi jemaah haji Indonesia.

Kepala Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah bersama Ketua Dewan Pengawas BPKH Firmansyah, Anggota Dewan Pengawas Heru Muara Sidik, Anggota BPKH Amri Yusuf, serta Direktur BPKH Limited Sidiq Haryono, langsung mendatangi dapur salahsatu katering Buroq Al Misk di Makkah.

BPKH Limited baru berdiri akhir kuartal pertama tahun 2023 dan perizininan untuk beroperasi penuh di akhir tahun lalu.

"Kami ke sini ingin lihat suplai bumbu ke katering, dan kita juga ingin lihat bagaimana proses dari masaknya, rasanya seperti di rumah, Saat ini baru 25 persen pemenuhan bumbu dari 300 ton kebutuhan, ini sudah langkah awal yang cukup bagus karena persiapan yang relatif singkat," ujar Fadlul.

Sesuai undang-undang, pengelolaan keuangan haji harus diinvestasikan ke sektor rill sekitar 70 persen.

 

3 dari 3 halaman

BPKH Ikut dalam Ekosistem Perhajian

"BPKH saat ini punya portfolio yang existing masih mayoritas di dalam bentuk surat berharga dan saat ini hanya kurang dari 5% yang merupakan investasi yang di luar deposito," jelas Fadlul.

Hal itu, kata Fadlul, sesuai dengan kesepakatan dengan pemerintah dan juga komisi VIII DPR RI bahwa BPKH harus ikut serta di dalam ekosistem perhajian.

"Ke depannya BPKH Limited akan dijadikan BPKH sebagai Subholding company dari anak perusahaan yang akan kerjasama dengan pengusaha-pengusaha lokal Indonesia maupun Arab Saudi," jelas Fadlul.