Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap program pompanisasi dapar menjaga dan meningkatkan produktivitas padi petani saat kekeringan panjang.
Jokowi mengatakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi Indonesia akan mengalami kekeringan panjang pada Juli hingga Oktober 2024.
Baca Juga
"Kita ingin mengantisipasi adanya kemungkinan kering dalam jangka panjang yang akan dimulai, menurut data BMKG Juli, Agustus, September, Oktober, dan seterusnya," jelas Jokowi saat meninjau program bantuan pompa air untuk pengairan sawah dan pertanian di Desa Kalibeji, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, Rabu (19/6/2024).
Advertisement
"Sehingga, ini diantisipasi dengan pembagian pompa pompanisasi di semua provinsi agar produk kita tidak turun atau justru kita akan menambah naik," sambungnya.
Jokowi menuturkan bahwa saat ini semua negara mengalami penurunan produksi pangan akibat El Nino. Sehingga, dia menilai Indonesia harus melakukan antisipasi agar produksi pangan dalam negeri tetap terjaga saat kekeringan panjang.
"Ini (pompanisasi) upaya kita dalam rangka menjaga stok, menaikkan produktivitas karena semua negara saat ini produksinya turun semua negara karena gelombang panas, karena kekeringan panjang, karena El Nino. Itu yang ingin kita antisipasi di seluruh Indonesia," katanya.
Jokowi menyampaikam total bantuan pompa yang sudah dibagikan di Jawa Tengah sebanyak 4.300 pompa untuk mengairi sawah petani. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah produktivitas padi di Jawa Tengah.
"Di Kabupaten Semarang pompa 1 ini bisa mengairi 77 hektare (sawah) yang sebelumnya ada yang panen satu kali bisa panen dua kali. Yang sudah di sini, tadi yang panen sudah dua kali bisa menjadi 3 kali. Hal-hal simpel tapi kalau tidak, air ini tidak diangkat ke sana, air menjadi tidak berguna," tutur Jokowi.
Proyek pompanisasi ini melibatkan pengambilan air dari sungai dan air tanah untuk mendukung irigasi di musim kering. Proyek pompanisasi juga akan dilakukan di semua provinsi untuk mengantisipasi kekeringan panjang.
Â
Antisipasi
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian PUPR membangun 20.000 pompa, khususnya di daerah-daerah produsen beras.
Hal ini untuk mengantisipasi ancaman kekeringan air akibat gelombang panas ekstrem.
"Dalam 3 bulan ini Kementan, Kementerian PU sudah saya perintahkan kerja sama dengan TNI, Panglima TNI dan kodam-kodam untuk secepatnya memasang, membangun pompa-pompa, mungkin 20.000-an pompa akan kita pasang di daerah-daerah yang memiliki produksi utamanya beras," jelas Jokowi dalam acara Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2024 di Istana Negara Jakarta, Jumat (14/6/2024).
"Pompa dari sungai naikkkan ke atas untuk mengairi sawah baik itu sungai besar, sedang, kecil jangan biarkan air masuk ke laut. Pompa. Beberapa sudah dikirim ke kodam-kodam dan masuk pompa 1.600, terutama di daerah-daerah produksi," sambungnya.
Â
Advertisement
Berdampak
Dia mewanti-wanti kekeringan air akan berdampak pada produksi pangan. Jokowi menyebut stok pangan yang menipis akan membuat harga menjadi melonjak di pasaran.
Untuk itu, Jokowi mengaku akan mengecek langsung pembangunan pompa-pompa di sejumlah daerah. Terlebih, Indonesia diperkirakan akan mengalami El Nino pada Juli 2024.
"Entar saya cek di lapangan sehingga betul-betul saat kering karena El Nino, bulan Juli sudah mulai, masuk Agustus, September kita siap sehingga produksi tidak turun. Itu goalnya," ujarnya.