Sukses

Cuaca Hari Ini Rabu 20 Juni 2024: Jakarta Cerah di Pagi dan Malam Nanti

Langit pagi dan malam nanti pada hari ini, Rabu (20/6/2024) seluruhnya diprediksi cerah. Begitulah prakiraan cuaca hari ini.

Liputan6.com, Jakarta - Langit pagi dan malam nanti pada hari ini, Rabu (20/6/2024) seluruhnya diprediksi cerah. Begitulah prakiraan cuaca hari ini.

Sedikit berbeda di siang hari nanti, cuaca Jakarta diprediksi keseluruhannya cerah berawan, seperti dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Wilayah penyangganya yaitu Bekasi, Jawa Barat cuaca pagi ini diprakirakan cerah, siang cerah berawan, dan malam nanti berawan. Kemudian di Depok, Jawa Barat diprediksi pagi hingga siang cerah berawan dan malam hari nanti berawan.

Lalu di Kota Bogor, Jawa Barat langit pagi ini diprakirakan cerah berawan dan siang hingga malam hari nanti berawan.

Sementara itu di Kota Tangerang, Banten diprediksi sepanjang hari ini oleh BMKG bakal cerah berawan, dikutip dari laman resminya www.bmkg.go.id.

Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:

 Kota  Pagi  Siang   Malam 
 Jakarta Barat  Cerah  Cerah Berawan  Cerah
 Jakarta Pusat   Cerah  Cerah Berawan  Cerah
 Jakarta Selatan   Cerah  Cerah Berawan  Cerah
 Jakarta Timur   Cerah   Cerah Berawan  Cerah
 Jakarta Utara   Cerah  Cerah Berawan  Cerah
 Kepulauan Seribu   Cerah  Cerah Berawan  Cerah
 Bekasi   Cerah  Cerah Berawan  Berawan
 Depok   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Kota Bogor   Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Tangerang  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Prediksi Musim Kemarau 2024, BMKG Tekankan Pentingnya Modifikasi Cuaca

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menekankan pentingnya optimalisasi operasi modifikasi cuaca dalam menghadapi kerawanan kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Hal ini disampaikan dalam rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam), Selasa, 4 Juni 2024, dikutip dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id.

Dalam rangka menghadapi ancaman kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan (karhutla), Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) menggelar Rapat Koordinasi yang dipimpin oleh Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto.

Dalam paparan yang disampaikan oleh Dwikorita, diperkirakan kekeringan akan mendominasi wilayah Indonesia mulai Juni hingga September 2024.

BMKG menekankan pentingnya optimalisasi operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengatasi kekeringan dan risiko karhutla.

"Data menunjukkan beberapa lokasi mengalami hari tanpa hujan selama 31-60 hari, terutama di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, dan Sulawesi Selatan. Modifikasi cuaca diperlukan di zona-zona berwarna cokelat (curah hujan rendah, kurang dari 20 mm), terutama di Sumatera, Jawa, dan NTT, mulai Juni hingga September," kata Dwikorita pada rakor tersebut.

3 dari 3 halaman

Prediksi Awal Musim Kemarau

Menurut Dwikorita, BMKG memprediksi awal musim kemarau 2024 sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami musim kemarau dalam tiga bulan ke depan.

Pada bulan Juni, musim kemarau diperkirakan akan melanda sebagian besar Pulau Sumatera, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan.

Lalu di Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Maluku bagian Kepulauan Aru dan Tanimbar, serta Papua dan Papua Selatan.

"Oleh karena itu, perlu adanya penguatan kapasitas modifikasi cuaca nasional, termasuk infrastruktur, sumber daya manusia dan dukungan dari berbagai kementerian/lembaga," tambahnya.

Potensi kebakaran di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Nusa Tenggara cukup tinggi dengan beberapa titik panas yang terdeteksi. Koordinasi dan dukungan semua pihak sangat penting untuk mengatasi tantangan tersebut.

"Sebelum memasuki puncak musim kemarau, kita akan melakukan penyemaian awan dan menurunkan hujan melalui teknologi modifikasi cuaca (TMC)," terang Dwikorita.

"Dilaporkan ada 6 provinsi prioritas yang sudah direncanakan untuk melakukan TMC, termasuk laporan dari seluruh provinsi yang sudah menjadi target pelaksanaan TMC," ujar Menkopolhukam Hadi Tjahjanto pada rakor tersebut.

Rapat ini dihadiri oleh sejumlah Pimpinan Kementerian/Lembaga di antaranya Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta perwakilan dari kementerian Perhubungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK), Badan Restorasi Gambut dan Manggrove, TNI dan Polri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.