Sukses

ICW Desak KPK Terbitkan Sprinlidik Obstruction of Justice dalam Pencarian Harun Masiku

ICW menduga, ada pihak-pihak yang sengaja menyembunyikan Harun Masiku dari perburuan KPK. Sebab ICW meyakini, suap PAW terhadap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan tidak hanya berasal dari Harun.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap pihak-pihak yang diduga kuat ikut mensponsori pergantian antar waktu (PAW) Harun Masiku di DPR yang berujung pada penyuapan mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan.

ICW meyakini, ada pendana dari pihak lain yang terlibat dalam kasus suap yang diberikan Saeful Bahri kepada Wahyu Setiawan bukan sepenuhnya berasal dari Harun Masiku.

“Kami meyakini, suap yang diberikan Saeful Bahri kepada Wahyu Setiawan bukan sepenuhnya berasal dari Harun semata, melainkan sebagian besarnya didanai oleh pihak lain,” kata Peneliti ICW, Kurnia Ramadhana melalui keterangan tertulis diterima, Kamis (20/6/2024).

Kurnia pun meminta, KPK bisa segera menerbitkan Surat Perintah Penyelidikan (Sprinlidik) Obstruction of Justice (perintangan penyidikan) untuk menelusuri pihak-pihak yang sebenarnya mengetahui keberadaan Harun Masiku, namun tidak melaporkannya kepada aparat penegak hukum. 

“Jadi pemberi bukan hanya Harun dan Saeful saja, ada pihak lain yang sepertinya memiliki posisi strategis di organisasi tertentu. Bila terjadi dan ditemukan pelakunya, siapapun itu, harus dijerat pidana,” tegas Kurnia.

Meski begitu, Kurnia tidak menyebut siapa pihak lain yang diduga melakukan perintangan penyidikan.

Diberitakan sebelumnya, saat ini KPK sedang gencar mencari sosok Harun Masiku yang sudah buron selama lima tahun itu. Teranyar, KPK memeriksa Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai saksi dalam pencarian Harun.

 

2 dari 2 halaman

Buru Harun Masiku, KPK Periksa Hasto dan Stafnya

Usai pemeriksaan terhadap Hasto, giliran stafnya Kusnadi yang diperiksa oleh penyidik KPK. Keterlibatan Kusnadi berawal dari pemeriksaan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai saksi dalam kasus pencarian buron Harun Masiku. 

Saat Hasto diperiksa, Kusnadi dipanggil penyidik KPK untuk memenuhi panggilan Hasto. Kusnadi yang menunggu saat Hasto diperiksa menuruti apa yang diperintahkan penyidik. Dia pun diminta masuk ke dalam gedung KPK dengan tanpa membawa apa pun, termasuk barang pribadinya.

Namun sesampainya di dalam, Kusnadi mengaku Hasto tidak memanggilnya. Kendati demikian, barang pribadi Kusnadi yang sudah dititipkan sebelum masuk ke ruangan tidak lagi boleh diambil olehnya dengan alasan disita penyidik.

Kusnadi merasa apa yang dilakukan penyidik adalah tindakan melanggar standar prosedur kerja dan tidak beretika. Karena sengaja menipu untuk melucuti barang pribadinya tanpa persetujuan.