Sukses

Darul Amanah Jadi Satu-satunya Pesantren yang Ikuti Kompetisi Sepak Bola Bali 7s Se-Asia Tenggara

selain menekankan kehidupan agama, pesantren ini juga fokus pada pengembangan minat dan bakat santri, termasuk dalam bidang olahraga.

Liputan6.com, Jakarta - Pondok Pesantren Darul Amanah, Kendal, Jawa Tengah menunjukkan prestasi gemilang dengan berpartisipasi dalam kompetisi sepak bola Bali 7s yang berskala internasional dan diikuti negara-negara se-Asia Tenggara.

Diketahui, selain menekankan kehidupan agama, pesantren ini juga fokus pada pengembangan minat dan bakat santri, termasuk dalam bidang olahraga.

Salah satu bidang yang menjadi perhatian utama Darul Amanah adalah sepak bola. Pesantren ini telah membentuk sebuah akademi sepak bola yang aktif berpartisipasi dalam berbagai kompetisi bergengsi di tingkat nasional.

"Dalam setahun terakhir, kami fokus mengembangkan Football Academy dengan mengikuti berbagai kompetisi nasional. Baru-baru ini, kami ikut Piala Suratim dan Liga Topskor Jawa Tengah dengan hasil memuaskan," ujar Muhammad Fatwa, Pimpinan Pesantren Darul Amanah, Sabtu, 22 Juni 2024.

Prestasi ini tidak menghentikan langkah Darul Amanah. Mereka kini naik level dengan berpartisipasi dalam kompetisi sepak bola Bali 7s yang berskala internasional dan diikuti negara-negara se-Asia Tenggara.

"Saat ini, fokus kami adalah kompetisi internasional Bali 7s yang diikuti oleh negara-negara di Asia Tenggara. Target kami adalah meraih gelar juara agar Football Academy Darul Amanah dikenal oleh PSSI maupun federasi sepak bola internasional. Kami mengirim dua tim, yaitu tim KU-14 dengan 12 santri dan tim KU-16 dengan 14 santri," tambah Muhammad Fatwa.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perbaiki Citra Pesantren

Turnamen ini merupakan pijakan penting bagi pesantren Darul Amanah untuk bersaing di level yang lebih tinggi. Oleh karena itu, mereka tengah fokus melatih santri agar dapat bertanding dengan baik dan fair, serta meraih gelar juara pada Bali 7s.

Kompetisi ini juga dianggap sebagai media pembelajaran bagi santri agar berkembang menjadi individu dan pesepak bola yang lebih baik.

"Kompetisi ini, InsyaAllah, bisa menjadi media dakwah melalui sepak bola, agar pesantren dikenal lebih luas. Selain itu, kompetisi ini meningkatkan pengalaman bertanding santri dan mempersiapkan mereka untuk kompetisi besar selanjutnya," tutup Muhammad Fatwa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini