Sukses

Tak Lagi Pakai APBN, Jokowi Cari Investor untuk Proyek Food Estate

Jokowi belum berencana mengunjungi food estate yang ada di Kalimantan Tengah. Dia menyebut saat ini masih mencari investor yang ingin berinvestasi di food estate.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan pemerintah tengah mencari investor untuk mendanai proyek lumbung pangan atau food estate di dalam negeri.

Pasalnya, pengembangan proyek food estate kini tak lagi menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

"Yang kita dorong sekarang ini adalah investasi, bukan dari APBN," kata Jokowi di Kalimantan Tengah, Kamis (27/6/2024).

Jokowi belum berencana mengunjungi food estate yang ada di Kalimantan Tengah. Dia menyebut saat ini masih mencari investor yang ingin berinvestasi di food estate.

"Masih mencari investor, investor," ujarnya.

Sebagai informasi, Indonesia saat ini memiliki tiga lokasi food estate yang terletak di Pulang Pisau Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, dan Kabupaten Sumba Tengah NTT. Jokowi berharap kehadiran food estate tersebut dapat membangun ketahanan pangan nasional.

"Saya rasa kalau ini kita kerjakan, saya yakin food estate yang ada di Kalteng, food estate yang ada di Sumut dan juga food estate yang ada di NTT ini akan bisa kita membangun ketahanan pangan yang baik untuk negara kita dan nanti akan kita fotocopy untuk juga di provinsi yang lain yang memiliki kesiapan," kata Jokowi usai meninjau langsung Food Estate di Kabupaten Sumba Tengah NTT, Selasa 23 Februari 2021.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Istana Tegaskan Food Estate Bukan Proyek Gagal, Tapi Perlu Evaluasi

Istana membantah bahwa food estate yang digarap Menteri Pertahanan Prabowo Subianto merupakan proyek gagal. Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, food estate hanya perlu dievaluasi.

“Iya (tidak gagal) tapi dievaluasi terus karena tentu implementasinya ada beberapa hal yang sifatnya kompleks yang perlu dilakukan penyempurnaan,” kata Ari kepada awak media di Istana Negara Jakarta, Senin (22/1/2024).

 Ari mengatakan, proyek food estate harus ada perbaikan. Tujuannya agar cita-cita ketahanan pangan bisa tercapai.

“Implementasinya kan tentu ada evaluasi, perbaikan, penyempurnaan terus berjalan. Ya supaya apa yang tujuan kebijakan itu bisa tercapai,” harap dia.

Ari menjelaskan, proyek food estate bertujuan untuk merespons situasi nasional soal pangan yang dihadapi bangsa. Sebab, saat ini dunia sedang krisis pangan. 

“Jadi setelah pandemi diketahui bahwa seluruh dunia menghadapi ancaman krisis pangan. Banyak negara yang kemudian menjadi negara gagal karena dia tidak mampu memenuhi kebutuhan pangannya, harga pangan juga melambung tinggi di pasaran dunia,” ungkap Ari.

3 dari 3 halaman

Penuhi Cadangan Makan

Demi merespons itu, lanjut Ari, negara memiliki terobosan dengan skala besar dan karena itu, sebabnya mengapa Presiden Jokowi mendorong untuk merespons dampak pandemi dan krisis pangan.

“Maka dari itu kebijakan lumbung pangan adalah menghasilkan produksi yang bisa memenuhi cadangan pangan pemeirntah, sehingga kemampuan kita untuk mandiri dari sisi pangan itu bisa tercukupi, tidak perlu impor, tidak perlu tergantung dari negara lain khususnya ketika harga cukup tinggi,” dia menandasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini