Sukses

Program Prabowo-Gibran Disorot Lembaga Asing, Pengamat: Mereka Takut Indonesia Maju

Lembaga-lembaga asing menyoroti program Prabowo-Gibran.

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menanggapi beberapa lembaga asing yang belakangan mulai menyoroti program pemerintahan baru Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Ujang berpendapat bahwa lembaga-lembaga asing tersebut terlihat tidak suka apabila Indonesia menjadi negara yang maju.

Sebelumnya, beberapa lembaga asing menyoroti program Prabowo-Gibran, salah satunya bank investasi raksasa dan penyedia layanan keuangan yang berkantor pusat di New York, Morgan Stanley.

Morgan Stanley menurunkan peringkat investasi di pasar modal Indonesia karena alasan pelemahan rupiah dan janji kampanye Prabowo Subianto, seperti program makan dan susu gratis untuk pelajar yang dinilai dapat menimbulkan "beban fiskal yang besar."

“Jika kita mencermati niat asing selalu merendahkan Indonesia, selalu menyoroti program-program baru Prabowo-Gibran itu karena lebih kepada ketakutan-ketakutan atau paranoid asing kepada Indonesia,” tutur Ujang.

Ujang mengatakan padahal program makan bergizi gratis yang belakangan disoroti asing ini bisa mensejahterakan ekonomi rakyat Indonesia terlebih mereka yang membutuhkan.

“Kalau kita lihat, mereka (pihak asing) menyoroti program Prabowo-Gibran memang keliatannya benci kepada rakyat dan nasib bangsa Indonesia. Mereka tidak ingin melihat Indonesia maju,” lanjut Ujang.

Ada pula baru-baru ini Lembaga keuangan seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank) menyorot program makan bergizi gratis.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kutip Presiden Soekarno

Ujang pun mengutip pernyataan yang pernah disampaikan oleh Presiden RI pertama Ir. Soekarno perihal ‘Jika engkau mencari pemimpin, carilah yang dibenci, ditakuti, dicacimaki asing, karena itu yang benar.’

“Kita bicara soal Bung Karno pernah berpesan carilah pemimpin yang dibenci karena itu yang benar. Nah, ini, kepemimpinan Prabowo yang disoroti dan dibenci asing karena Prabowo benar, tidak tunduk pada asing,” tegas Ujang.

“Kecaman asing dan kebencian asing pada sosok Prabowo adalah kunci bahwa Prabowo sosok pemimpin yang benar dan berjiwa ksatria,” lanjutnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.