Sukses

Sebelum Bunuh Diri di Fly Over Cimindi, DG Sempat Menginap di Sekolah

Dari hasil rekaman CCTV, DG masih berada di sekolah pukul 15.00 WIB pada Kamis (27/6) atau sehari sebelum tewas.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi mengidentifikasi kegiatan DG, guru honorer sebelum bunuh diri di Flyover Cimindi, perbatasan Kota Cimahi dan Kota Bandung.

Dari hasil rekaman CCTV, DG masih berada di sekolah pukul 15.00 WIB pada Kamis (27/6) atau sehari sebelum tewas.

“Sampai dengan jam 17.00-19.00 WIB dia keluar sebentar. Kemudian dia masuk lagi ke sekolah jam 9 (21.00 WIB) dia tidur di sekolah istirahat di sekolah,” ucap Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Abdul Rahman, Minggu, (30/6/2024).

Kemudian dari CCTV menangkap kalau DG kembali keluar area sekolah dengan memanjat pagar yang telah dikunci pukul 01.25 WIB, Jumat, (28/6/2024) dini hari.

“Jalan kaki. tidak menggunakan motor. Artinya pada jam 01.25 WIB ini yang bersangkutan menuju TKP, ke tempat gantung dirinya. Nah pada jam itu, yang bersangkutan keluar melompati pagar,” ungkap Rahman.

“Karena pada jam itu pagar sekolah sudah dikunci oleh keamanan sekolah. Motornya ditinggal di sekolah, nah kami telusuri ke CCTV dia sebenarnya naik apa,” tambahnya.

Setelah ditelusuri dengan mengecek setiap CCTV sampai menuju Fly Over Cimindi, DG kembali tertangkap kamera dalam jarak 40 meter sebelum naik ke fly over dengan posisi masih seorang diri.

“Nah di situ beredar informasi yang bersangkutan mulut dan matanya dilakban. Mulut matanya dilakban, ini masih dugaan kami, kemungkinan besar dilakukan sendiri karena di lokasi kejadian ditemukan lakban,” sebutnya.

“Kemudian di ruangan kerja kantor di sekolah, kami menemukan tas ransel hitam milik korban yang didalamnya ada tali yang sama persis modelnya warnanya dipakai untuk menggantung diri,” sambung dia.

Walaupun dari rangkaian tersebut telah ditemukan sejumlah aktivitas korban sebelum meninggal. Tetapi penyidik masih mendalami terkait motif dari DG yang tewas terganrung di fly over.

“Tentu kami masih mendalami perkara ini, motifnya apa yang terjadi. Sebenarnya apa sih faktor di balik dia sehingga dia bunuh diri,” ujarnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sesuai Hasil Autopsi

Hal itu sesuai dengan hasil outopsi yang menunjukkan bahwa waktu kematian DG dalam kondisi tergantung diperkirakan sekira pukul 02.30 WIB sampai 06.00 WIB atau selama 2-3 jam. Sehingga didapat perkirakan aksi DG dilakukan sekira pukul 01.30. 

Sedangkan untuk bekas luka pada tubuh DG hanya berada di leher akibat jeratan tali nilon yang terpasang. Sementara untuk bagian tubuh lainnya tidak ditemukan luka akibat tindakan kekerasan.

“Disitu juga dokter menjelaskan akibat, organ lainnya kan dilakukan otopsi di dalam organ lainnya ditemukan tanda mati lemas. Tanda-tanda mati lemas kemudian terdapat diameter akibat lilitan nilon,” kata Rahman.

“Artinya tidak ada luka-luka bagian tubuh lainnya. Artinya tidak ada kekerasan pada tubuh korban,” tambah dia.

3 dari 4 halaman

Penemuan Jasad DG

Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Abdul Rahman mengatakan kalau awalnya jasad DG ditemukan sekira pukul 05.30 WIB oleh warga sekitar yang awalnya mengira orang tergantung adalah boneka.

“Jadi ada beberapa saksi melihat ada semacam tergantung dikirain boneka ternyata orang. Saksi tersebut langsung melapor ke polsek andir, untuk diambil tindakan,” ujar Rahman, Minggu (30/6).

Setelah itu, petugas polisi dibantu tim damkar pun segera melakukan evakuasi untuk selanjurnya membawa korban ke RS Sartika Asih Polri guna proses autopsi.

4 dari 4 halaman

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.