Sukses

Polisi Tak Temukan Luka Lain di Jasad Guru Honorer yang Bunuh Diri di Fly Over Cimindi

Rahman menegaskan, korban hanya mengalami luka pada bagian leher. Mengingat, ia meninggal dunia dalam posisi gantung diri di Fly Over Cimindi.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi tidak menemukan luka lain pada jasad DG (24), guru honorer yang bunuh diri di Fly Over Cimindi, perbatasan Kota Cimahi dan Kota Bandung, Jawa Barat pada Jumat, (28/6/2024).

"Setelah dievakuasi dibawa ke RS Sartika Asih, RS Polri untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pada saat pemeriksaan keterangan dari dokter yang melakukan pemeriksaan menerangkan bahwa dari kondisi yang ada hasil pemeriksaan tidak dapat luka pada bagian tubuh lainnya," kata Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Abdul Rahman saat dihubungi, Minggu, (30/6/2024).

Rahman menegaskan, korban hanya mengalami luka pada bagian leher. Mengingat, ia meninggal dunia dalam posisi gantung diri.

"Diperkirakan meninggal di, sekira 02.30 sampai jam 06.00 Wib. Mayat itu diperkirakan baru sekira 2-3 jam (tergantung)," tegasnya.

"Untuk luka, tidak ada luka dibagian lain tidak ada, hanya luka dibagian leher yang diakibatkan tekanan tali gantung," sambungnya.

Sehingga, DG menghembuskan nafas terakhirnya itu karena lemas akibat jeratan tali yang terikat di lehernya tersebut.

"Disitu juga dokter menjelaskan akibat, organ lainnya kan dilakukan otopsi didalam organ lainnya ditemukan mati lemas. Tanda-tanda mati lemas, kemudian terdapat diameter akibat lilitan nilon," ujarnya.

"Artinya tidak ada luka-luka bagian tubuh lainnya. Artinya tidak ada kekerasan pada tubuh korban," pungkasnya.

2 dari 3 halaman

Geger Penemuan Jasad Tergantung di Flyover Cimindi

Sebelumnya, Warga Cimahi sempat digegerkan dengan penemuan mayat seorang pria yang tergantung di Flyover Cimindi yang berada di perbatasan Kota Cimahi dan Kota Bandung, Jumat (28/6) pagi.

Penemuan itu pun viral di media sosial lewat unggahan akun X @shittycircle yang memperlihatkan pria dengan hoodie dan celana hitam tergantung di tepi jembatan.

“Turut berduka untuk korban dan keluarga. gemeter gue liatnya,” tulisnya.

Dari lokasi yang sama pun ditemukan sebuah pesan tertulis dalam sepotong kardus. Pesan itu diduga ditulis oleh korban berupa sebuah wasiat yang minta diantarakan ke rumah sakit yang berada di dekat lokasi.

"Tolong anterin ke RS Imanuel. Orang tua saya kerja di sana. AN Bpk XXXXX XXXXX & Ibu XXXXX XXXXXXX,” tulis dalam wasiat pada kardus tersebut.

3 dari 3 halaman

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka

Video Terkini