Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengajak kepada seluruh pihak di tubuh pemerintahan, seperti kekuatan politik nasional dan lembaga-lambaga strategis lainnya agar mengedepankan aktualisasi nilai-nilai dasar Pancasila, konstitusi, dan etika luhur.
Tujuannya, demi tegaknya persatuan dan kemajuan bangsa Indonesia dalam kehidupan nyata disertai keteladanan utama para elitenya.
Baca Juga
“Jauhi korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, dan perusakan segala aspek kehidupan demi kelangsungan hidup generasi bangsa dan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Haedar Nashir dalam keteran tertulis diterima, Minggu (30/6/2024).
Advertisement
Dia menuturkan, Muhammadiyah juga terus mengajak kepada seluruh pihak yang bergerak dalam dunia media massa baik cetak, elektronik/digital, dan media sosial untuk menjunjungtinggi keadaban atau etika luhur, ilmu pengetahuan, pencerdasan, persatuan, perdamaian, keutuhan, dan kemajuan kehidupan bangsa.
“Jauhi publikasi yang cenderung menggoreng isu, mengadu-domba, hoaks atau kebohongan, mencari-cari kesalahan, dan membesar-besarkan masalah demi meraih rating, viral, dan popularitas yang mengorbankan kepentingan pihak lain serta memperbodoh dan meretakkan keutuhan bangsa,” minta dia.
Haedar berpandangan, Muhammadiyah memahami Islam dan kehidupan dengan pandangan Islam yang mengedepankan pendekatan bayani (tekstual), burhani (rasional-kontekstual), dan irfani (ruhani-spiritual) secara interkoneksi disertai wawasan Wasathiyah yang memajukan dan mencerahkan kehidupan.
Karena itu, lanjut dia, bagi anggota, kader, dan pimpinan Muhammadiyah diharapkan memahami Risalah Islam Berkemajuan secara konsisten serta jauhi pandangan keislaman yang parsial, dangkal, sempit, dan ekstrem.
“Kepada seluruh Angkatan Muda Muhammadiyah hendaknya senantiasa menjaga integritas diri, menjadi insan yang amanah, jujur, dan cerdas serta menjunjung tinggi marwah dan kepentingan Persyarikatan Muhammadiyah,” harap dia.
Bersikap Cerdas
Terakhir, Haedar menyeru kepada semua anggota, kader, dan pimpinan Muhammadiyah di segenap tingkatan dan lini organisasi dari Muhammadiyah agar tetap bersikap cerdas, seksama, dan bijaksana dalam menghadapi dinamika dan masalah kebangsaan baik yang bersifat umum maupun terkait Persyarikatan dalam satu barisan yang kokoh.
“Junjungtinggi keutuhan, marwah, dan kepentingan Persyarikatan sejalan prinsip, kepribadian, khittah, koridor, dan segala ketentuan organisasi. Jauhi pandangan dan sikap mengambil langkah sendiri-sendiri yang merugikan kesatuan gerak, misi, dan sistem organisasi,” dia menandasi.
Sebagai informasi, seruan Haedar disampaikan saat Apel Akbar KOKAM dalam rangka Milad ke-8 Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB) pada Ahad (30/6) di kompleks UMB.
Advertisement