Sukses

66.611 Jemaah Haji Sudah Terbang ke Tanah Air

Widi menambahkan, selama di Kota Madinah, PPIH juga terus mengimbau jemaah untuk mengindahkan ketentuan-ketentuan dan larangan yang berlaku selama berada di Kota Madinah khususnya di area Masjid Nabawi.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) memastikan, jemaah haji sudah mulai berangsur pulang ke Tanah Air. Hingga 30 Juni 2024 pukul 21.00 waktu Arab Saudi (WAS), total jemaah haji dan petugas yang telah diterbangkan pulang berjumlah 66.611 orang. Mereka tergabung dalam 169 kelompok terbang. 

Selain data tersebut, Kemenag RI juga mencatat dari data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pukul 06.44 WIB di tanggal 30 Juni 2024, total jemaah wafat berjumlah 336 orang.

Anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda, mengatakan para Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) senantiasa mengingatkan jemaah haji yang pulang ke Indonesia untuk mempertimbangan kapasitas koper bagasi dan tas tentengan yang dibawa masuk ke pesawat. Selain itu, mereka juga tidak dibolehkan membawa oleh-oleh atau belanja yang berlebihan masuk ke pesawat. 

“Jemaah dapat mengirim oleh-olehnya melalui jasa ekspedisi atau dapat membeli di Tanah Air,” tutur Widi seperti dikutip Selasa (2/7/2024).

Widi menambahkan, selama di Kota Madinah, PPIH juga terus mengimbau jemaah untuk mengindahkan ketentuan-ketentuan dan larangan yang berlaku selama berada di Kota Madinah khususnya di area Masjid Nabawi.

Sebaga informasi, per tanggal 1 Juli 2024 terdapat 20 kelompok terbang, dengan jumlah jemaah haji sebanyak 7.708 orang. Mereka telah dan akan diterbangkan ke Tanah Air, dengan rincian sebagai berikut:

1) Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 786 jemaah/2 kloter;

2) Debarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.855 jemaah/5 kloter;

3) Debarkasi Solo (SOC) sebanyak 1.440 jemaah/4 kloter;

4) Debarkasi Makassar (UPG) sebanyak 450 jemaah/1 kloter;

5) Debarkasi Batam (BTH) sebanyak 450 jemaah/1 kloter;

6) Debarkasi Medan (KNO) sebanyak 360 jemaah/1 kloter

7) Debarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 880 jemaah/2 kloter;

8) Debarkasi Balikpapan (BPN) sebanyak 324 jemaah/1 kloter;

9) Debarkasi Palembang (PLM) sebanyak 450 jemaah/1 kloter;

10) Debarkasi Banjarmasin (BDJ) sebanyak 320 jemaah/1 kloter;

11) Debarkasi Padang (PDG) sebanyak 393 jemaah/1 kloter.

   

2 dari 4 halaman

Data Terkini Jemaah Haji Indonesia 2024 Meninggal di Tanah Suci

Fase pemulangan jemaah haji Indonesia tengah berlangsung. Jemaah haji dipulangkan secara bertahap ke Tanah Air sejak Sabtu, 22 Juni 2024. Namun jumlah jemaah haji asal Indonesia yang wafat atau meninggal dunia di Tanah Suci masih bertambah.

Diketahui, sebagian jemaah haji saat ini masih berada di Makkah dan Madinah untuk menunggu giliran pulang. Hingga hari ke-52 operasional haji 1445 H atau Selasa, 2 Juli 2024 pagi, jumlah jemaah haji yang meninggal di Tanah Suci bertambah menjadi 348 orang.

Angka ini berdasarkan data yang diunggah di laman Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag), seperti dikutip pada Selasa (2/7/2024) pukul 6.30 WIB atau 2.30 WAS.

Adapun 348 jemaah haji Indonesia tersebut meninggal dunia di lima wilayah Arab Saudi, yakni Madinah, Jeddah, Makkah, Arafah, dan Mina.

Kasus kematian ini masih didominasi jemaah haji lanjut usia (lansia). Jemaah tertua yang meninggal dunia di Tanah Suci tercatat berusia 96 tahun. Sementara jemaah termuda berusia 31 tahun.

3 dari 4 halaman

Didominasi Jemaah Haji Reguler

Hampir seluruh jemaah haji yang meninggal di Tanah Suci ini juga termasuk dalam kategori kesehatan risiko tinggi (risti). Tercatat hanya ada 26 jemaah yang tidak termasuk risti.

Sementara berdasarkan kategori, kasus kematian ini didominasi oleh jemaah haji reguler. Tercatat hanya ada 15 jemaah haji khusus dari total 348 jemaah yang meninggal dunia di Tanah Suci.

Meski begitu, tren kasus kematian pada jemaah haji Indonesia di Tanah Suci ini menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini terlihat dari tabel perbandingan kasus kematian dari tahun ke tahun yang ditampilkan di laman Siskohat Kemenag.

Perbandingan hingga hari ke-51 operasional haji, tahun lalu jemaah yang meninggal di Tanah Suci mencapai 622 orang. Sementara pada periode yang sama di 2024, jemaah haji meninggal dunia berjumlah 348 orang.

4 dari 4 halaman

Kemenag Pastikan Tak Ada Jemaah Indonesia Wafat Tergeletak di Jalan

Sementara itu, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama  (Kemenag( Hilman Latief memastikan bahwa tidak ada jamaah haji Indonesia yang tergeletak wafat di Mina tanpa adanya penanganan.

"Gambar itu yang beredar tidak mencerminkan yang terjadi pada jamaah kita," ujar di Makkah, Jumat 21 Juni 2024.

Pernyataan ini merespons beredarnya video di media sosial perihal jamaah yang tergeletak di jalanan jalur Jamarot, Mina. Mereka dinarasikan telah meninggal dunia dan hanya ditutup oleh kain ihram.

Video tersebut membuat masyarakat Indonesia was-was, khawatir ada saudaranya yang mengalami hal serupa.

Hilman mengakui, memang terdapat jamaah Indonesia yang meninggal dunia saat prosesi puncak haji di Mina.