Sukses

LPOI Resmikan Lembaga Kerja Sama Pelatihan Kebudayaan Indonesia-Tiongkok

Ikatan strategis kedua negara tersebut dapat dibuktikan lewat rekam jejak sejarah yang tercatat telah berlangsung lebih dari 2.000 tahun. Termasuk, dengan dunia Islam sendiri.

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) bersama Kedutaan Besar (Kedubes) Tiongkok di Indonesia meresmikan lembaga kerja sama pertukaran dan pelatihan budaya bernama, Indonesia Tiongkok Cultural and Training Center.

Ketua Umum LPOI Said Aqil Siradj mengatakan, dibangunnya lembaga tersebut bertujuan untuk mengedukasi generasi muda agar memahami pentingnya kolaborasi global, khususnya antara Indonesia dan Tiongkok guna mewujudkan tdunia yang lebih baik.

"Indonesia-Tiongkok adalah dua bangsa besar yang memiliki ikatan strategis baik di masa lalu, saat ini, dan di masa yang akan datang," kata Kiai Said saat acara peresian di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (2/7/2024).

Kiai Said mengungkap, ikatan strategis kedua negara tersebut dapat dibuktikan lewat rekam jejak sejarah yang tercatat telah berlangsung lebih dari 2.000 tahun. Termasuk, dengan duni Islam sendiri.

"Tiongkok dan dunia Islam memiliki relasi historis-spiritual yang sangat kuat sebagaimana pada era Dinasti Tang pada tahun 618-905 Masehi silam, dimana Islam telah berkembang di Tiongkok," sebut Kiai Said.

"Hal tersebut dibuktikan dengan catatan dari Tiongkok yang menyebutkan Islam telah masuk ke Indonesia pada masa Abad ke-7 atau tahun 700 Masehi," imbuh pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini.

2 dari 2 halaman

Ikatan Emosional

Senada dengan itu, lanjut Kiai Said, budaya Tiongkok juga tumbuh dan mengakar di Indonesia. Hingga saat ini, budaya Tiongkok juga memiliki ikatan emosional yang tidak mudah untuk dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Maka dari itu, Kiai Said berkeyakinan ormas Islam Indonesia siap menjadi garda terdepan untuk mengawal kepemimpinan bangsa dan mengawal persahabatan Indonesia-Tiongkok.

"Tujuannya, mewujudkan cita-cita Indonesia-Tiongkok menjadi episentrum peradaban dunia," harap dia.

Said juga berharap Indonesia Tiongkok Cultural and Training Center bisa banyak memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia, seperti pelatihan bahasa, pertukaran kebudayaan, pelatihan kemampuan (skill) kerja. Termasuk, menjadi cikal bakal penyebarluasan benih-benih kesepemahaman antar-masyarakat di kedua negara.

Dalam kesempatan tersebut Duta Besar Ad Interim Tiongkok untuk Indonesia Zhu Kan menyambut baik kerja sama antar-lembaga itu.

"Mewakili Pemerintah Tiongkok, kami mengucapkan terima kasih dan selamat atas peresmian Indonesia Tiongkok Cultural and Training Center," ucapnya.

Sebagai informasi, peresmian Indonesia Tiongkok Cultural and Training Center dihadiri 14 ormas Islam anggota LPOI, para akademisi dan peneliti, serta para staf Kedubes Tiongkok untuk Indonesia.

Â