Sukses

Perkuat Hubungan via Jalur Rempah, Ketua Menteri Melaka Mau Ajak Prabowo Berdialog

Abdul Rauf mengajak seluruh pihak menaruh konsen terhadap jalur rempah Indonesia Malaysia.

Liputan6.com, Jakarta - Jalur rempah Indonesia-Malaysia dinilai sebagai cara memperkuat hubungan diplomasi kedua negara. Karena itu, hadirnya Delegasi Indonesia dalam misi pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah yang singgah di Kota Melaka disambut hangat oleh Ketua Menteri Melaka Datuk Seri Abdul Rauf Yusoh, Senin (1/7).

Abdul Rauf mengatakan kegiatan senada harus terus dilanjutkan. Maka dari itu, ada keinginannya untuk bisa bertemu Presiden Terpilih 2024, Prabowo Subianto, untuk memperkuat relasi dengan Malaysia lewat program budaya Jalur Rempah.

"Pemerintah Melaka telah melakukan beberapa kajian terkait penguatan hubungan Malaysia-Indonesia. Ini akan saya sampaikan bila ada kesempatan kami diundang dan membuat presentasi kepada Pak Prabowo,” ujar Abdul di sela-sela jamuan malam bersama delegasi Kedutaan Besar Republik Indonesia dan rombongan Muhibah Budaya Jalur Rempah di Casa del Rio, Melaka, seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (2/7/2024).

Abdul Rauf mengaku, dirinya pernah bertemu dan berbincang dengan Prabowo mengenai sejumlah gagasan untuk memperkuat hubungan Indonesia dan Malaysia. Selain itu, Prabowo teratat juga pernah beberapa kali mengunjungi Malaysia, termasuk Melaka.

"Saat singgah di Melaka, Prabowo menjabat sebagai Presiden Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa, beliau meresmikan turnamen silat internasional di sana. Saya sampaikan gagasan tentang hubungan Malaysia-Indonesia tidak hanya rohani tapi juga jasmani, termasuk ide pembangunan jembatan Melaka-Dumai," kenang Abdul Rauf.

"Secara prinsip, beliau kelihatan senang jika ini menjadi kenyataan,” imbuh dia.

Abdul Rauf mengajak seluruh pihak menaruh konsen terhadap jalur rempah Indonesia Malaysia. Sejarah mencatat, koneksi budaya Jalur Rempah merupakan bagian penting dalam perkembangan masyarakat di kedua negara.

"Apalagi hubungan kedua negara sudah lama terjalin sejak era Kesultanan Melayu Melaka dan Kerajaan Majapahit," tutur dia.

Oleh karena itu, lanjut dia, melestarikan dan menghidupkan jalur rempah tujuan yang mulia. Agar generasi mendatang bisa tetap mewariskan keberkahan dari jalur rempah Indonesia-Malaysia.

"Jalur Rempah dapat menghidupkan hubungan ini agar sejarah dapat diwariskan ke generasi mendatang,” dia menandasi.

Diketahui, misi pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah merupakan bagian Program Prioritas Nasional yang dijalankan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sejak 2020.

Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Irini Dewi Wanti mengatakan kerja sama dengan Malaysia terkait program Jalur Rempah akan terus ditingkatkan.

“Kita bisa tempuh lewat diskusi bilateral, melakukan proyek bersama yang melibatkan para ahli kedua negara, hingga pertukaran pelajar dan pemuda,” kata Irini.

Menurut dia, kerja sama Indonesia dan Malaysia menjadi krusial dalam upaya promosi bersama seluruh destinasi terkait Jalur Rempah.

“Ini akan memperkaya narasi kita bersama untuk melanjutkan pengajuan Jalur Rempah sebagai warisan dunia ke UNESCO,” ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mengenal Misi Pelayaran Jalur Rempah

Delegasi Indonesia yang tergabung dalam misi pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah tiba di Melaka, Malaysia, pada Minggu, 30 Juni 2024. Menumpang kapal tiga layar Angkatan Laut Republik Indonesia, KRI Dewaruci.

Para anggota kontingen misi budaya ini lalu dikenal sebagai Laskar Rempah itu berlabuh di dermaga Tanjung Bruas, Melaka, disambut oleh parade marching band militer Tentera Laut Diraja Malaysia dan tarian kesenian Melaka.

Mereka membawa misi kebudayaan dalam pelayaran internasional perdana Muhibah Budaya Jalur Rempah dengan tema “Jalur Rempah dan Konektivitas Kebudayaan Melayu”.

3 dari 3 halaman

Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia Bersama

Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Hermono, mengatakan misi budaya ini menjadi tonggak sejarah penting dalam pengembangan relasi kedua negara. Apalagi Melaka menjadi kota pelabuhan internasional pertama yang disinggahi KRI Dewaruci.

“Ini diharapkan bukan perhentian pertama saja, tapi menjadi sebuah awal yang baik untuk kelanjutan acara-acara kedua negara di masa mendatang,” kata Hermono.

Dia memastikan, misi ini sangat penting dalam menelusuri jejak sejarah Jalur Rempah di Nusantara dan aspek kebudayaan yang muncul di sepanjang rute pelayaran di Asia Tenggara.

"Inilah salah satu kunci pengajuan Jalur Rempah sebagai warisan dunia bersama ke UNESCO," Hermono memungkasi

Festival Jalur Rempah di Melaka diramaikan oleh pameran sejarah, sajian kesenian, musik, tarian, serta seminar dan diskusi budaya yang mengupas relasi Indonesia-Malaysia lewat rute perdagangan rempah-rempah.

Sebelum merapat di Melaka, KRI Dewaruci singgah di sejumlah kota di Indonesia seperti Belitung Timur, Dumai, dan Sabang. KRI Dewaruci bertolak dari pelabuhan Komando Lintas Laut Militer Tanjung Priok, Jakarta, pada 7 Juni 2024 hingga nanti kembali ke Jakarta pada 17 Juli 2024 mendatang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini