Liputan6.com, Jakarta - Jelang akhir pekan besok, Jumat 5 Juli 2024, pagi hari di Jakarta seluruh langitnya diprakirakan cerah berawan. Begitulah prediksi cuaca besok.
Berbeda pada siang hari, cuaca hujan ringan diprakirakan guyur Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Kepulauan Seribu, seperti dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta hujan sedang di Jakarta Utara.
Baca Juga
Waspada hujan petir diprediksi BMKG bakal ada di langit Jakarta Selatan dan Jakarta Timur di siang hari, sedangkan langit malamnya berawan.
Advertisement
"Waspada potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang di sebagian wilayah Jaksel dan Jaktim pada sore hari serta wilayah Jakut dan Kepulauan Seribu pada dini hari," kata BMKG.
Wilayah penyangganya yaitu Bekasi, Jawa Barat diprakirakan cuaca pagi cerah berawan, siang hujan dengan intensitas ringan, dan malamnya berawan. Kemudian di Depok, Jawa Barat langit pagi dan malam diprediksi berawan, namun siangnya waspada hujan petir.
Sedangkan di Kota Bogor, Jawa Barat diprakirakan cuaca pagi dan malam berawan, serta hujan berintensitas sedang di malam hari.
"Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada skala lokal dan durasi singkat antara siang hingga malam hari di sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Purwakarta. Pada dini hari di sebagian wilayah Kabupaten Karawang, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, Kota Depok," papar BMKG.
Sementara itu di Kota Tangerang, Banten langit pagi hari diprediksi cerah berawan, siang berawan, dan malamnya hujan ringan.
"Waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di sebagian besar wilayah Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang bagian Barat dan Tengah, Kota Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Tangerang bagian Barat dan Selatan, Kota Tangerang Selatan," jelas BMKG.
Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
 Kota |  Pagi |  Siang |  Malam |
 Jakarta Barat |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Jakarta Pusat |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Jakarta Selatan |  Cerah Berawan |  Hujan Petir |  Berawan |
 Jakarta Timur |  Cerah Berawan |  Hujan Petir |  Berawan |
 Jakarta Utara |  Cerah Berawan |  Hujan Sedang |  Berawan |
 Kepulauan Seribu |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Bekasi |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Depok |  Berawan |  Hujan Petir |  Berawan |
 Kota Bogor |  Berawan |  Hujan Sedang |  Berawan |
 Tangerang |  Cerah Berawan |  Berawan |  Hujan Ringan |
BMKG Ingatkan Wilayah Jawa dan Papua Waspada Dampak Hujan Deras
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan mayoritas provinsi di Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua mewaspadai dampak potensi diguyur hujan berintensitas deras pada Rabu 3 Juli 2024.
Dalam data Pusat Meteorologi Publik BMKG yang diterima di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, provinsi yang mesti waspada dampak hujan deras antara lain Jawa Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Gorontalo.
Kemudian, sebagian besar daerah di Provinsi Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua Pegunungan.
Selain hujan deras, BMKG juga mengingatkan masyarakat dari mayoritas provinsi tersebut untuk mewaspadai turunnya hujan deras yang disertai petir dan kilat pada Rabu siang, sore-dini hari.
Sebelumnya, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan potensi dampak bencana akibat hujan di sejumlah wilayah Indonesia yang masih tinggi bisa saja terjadi, meskipun sebenarnya sudah mulai memasuki musim kemarau.
Advertisement
Potensi Pembentukan Awan Penghujan
Potensi peningkatan hujan dipicu oleh adanya beberapa dinamika atmosfer yang masih aktif berada di wilayah Indonesia, yakni fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang ekuatorial Rossby Kelvin.
Hingga pola sirkulasi siklonik dan La Nina juga semakin memperkuat potensi pembentukan awan penghujan itu.
Kombinasi pengaruh fenomena-fenomena tersebut diprakirakan tim meteorologi BMKG dapat menimbulkan potensi hujan berintensitas sedang-lebat, disertai kilat/petir angin kencang.
BMKG menilai kondisi demikian bisa juga menimbulkan dampak cuaca ekstrem kebencanaan hidro-meteorologi yang meliputi banjir, banjir bandang, angin puting beliung, tanah longsor dan seterusnya, meskipun di saat yang bersamaan Indonesia akan menghadapi puncak musim kemarau pada medio bulan Juli-September 2024.