Sukses

Seorang Warga Sinjai Meninggal Dunia Saat Hendak Mendekati Iringan Presiden Jokowi

Terkait tindak lanjut insiden terkait, Yusuf mengaku pihak protokoler tidak bisa melarang masyarakat yang ingin mendekat dan melihat langsung saat adanya kunjungan kerja Presiden Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang warga Sinjai, Sulawesi Selatan meninggal dunia saat hendak melihat dari dekat iringan kendaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kamaludin, warga setempat berusia 53 tahun tiba-tiba jatuh dan meninggal dunia saat berusaha mendekati iringan Jokowi.

Dia pun langsung dilarikan ke RSUD Sinjai, namun tim dokter mengatakan terjadi henti jantung sebelum masuk rumah sakit.

Menanggapi kabar tersebut, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana mengaku berduka.

“Tentu kami sangat sedih dan menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Bapak Kamaluddin,” kata Yusud kepada media, Jumat (5/7/2024).

Dia pun mendoakan agar amal ibadah almarhum dapat diterima di sisi-Nya. Juga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.

“Semoga Allah mengampuni almarhum dan menempatkannya dalam surga-Nya. Untuk Keluarga yang ditinggalkan agar diberikan kesabaran dan ketabahan,” harap Yusuf.

Terkait tindak lanjut insiden terkait, Yusuf mengaku pihak protokoler tidak bisa melarang masyarakat yang ingin mendekat dan melihat langsung saat adanya kunjungan kerja presiden.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ingin Menghargai Warga yang Ingin Dekat dengan Presiden

Dia mengaku, Istana menghargai setiap upaya warga yang ingin dekat dengan kepala negara. Namun dia hanya bisa mendoakan agar mereka yang mau melakukan hal itu selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa agar tidak tejadi sesuatu yang tidak diinginkan.

“Kami sangat menghargai atas antusias masyarakat yang ingin menyapa dan menyambut Bapak Presiden beserta Ibu Negara, semoga kita semua senantiasa diberi Kesehatan dan Lindungan-Nya,” Yusuf menandasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.