Sukses

Megawati Mengaku Sering Marahi Yasonna Laoly: Jadi Menteri Ngapain, Anak Buah Kita Ditarget Melulu?

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri sebut banyak kader PDI Perjuangan tengah menjadi target. Namun, Megawati tak menyebut secara gamblang.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri sebut banyak kader PDI Perjuangan tengah menjadi target. Namun, Megawati tak menyebut secara gamblang.

Hal itu diungkap oleh Megawati ketika berpidato di acara pengambilan pengucapan sumpah janji jabatan pengurus DPP PDIP masa bakti 2019-2024 diperpanjang hingga 2025 di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (5/7/2024).

Megawati awalnya membandingkan Indonesia dengan beberapa negara maju antara lain Eropa, Tiongkok, dan Singapura.

Menurut dia, salah satu faktornya karena memegang teguh supremasi hukum. Berbeda dengan Indonesia. Megawati miris melihat kondisi sekarang ini.

"Sekarang itu saya suka kasihan bawahan takut kalau nggak jalankan perintah, jalankan perintahnya tapi salah. Terus kalau jalankan perintah okelah siapa tahu naik pangkat," ujar Megawati.

"Setiap kali saya dengar yang sedang ditargetkan itu adalah kader PDI Perjuangan," imbuh dia.

Padahal, kata Megawati di dalam tata kenegaraan harus mengayomi seluruh rakyat Indonesia.

"Ini saya ngomong gini kenapa? Karena keadaan yang saya lihat," kata dia.

Dia mencontohkan KPK lahirnya dibawah kepemimpinannya, sehingga tahu betul seluk-beluk kelembagaan tersebut.

"Apa KPK? Syukuri loh. Aku ngomong aja setiap malam sama beliau, lucu deh kaya apa. Lah KPK iya itu saya yang buat, mana mungkin saya gak tahu isi perutnya orang saya buat gitu loh. Kalian lihat saya yang buat bukanya sombong tanya dah siapa yang buat. Jadi saya tahu aturannya harusnya bagaimana tidak boleh dimanipulasi," ucap dia.

2 dari 4 halaman

Mengaku Sering Marahi Yasonna Laoly

Selain itu, Megawati juga menyinggung lembaga KPU, yang belakangan ramai dibicarakan publik.

"KPU nah kemarin coba, milih gak. Saya ngomong gini kenapa? Karena saya warga bangsa sedih saya melihat yang namanya pemerintahan Republik Indonesia itu kan bagian kok begitu. Pusing saya," ucap dia.

Ucapan itu lantas membuat peserta yang hadir tertawa kecil, termasuk Yasonna H. Laoly. Dia kemudian mengatakan bahwa dirinya sering memarahi Yasona Laoly.

"Pak Laoly ketawa, saya suka ngamuk ke dia loh. Jadi menteri ngapain lo, lah anak buah kita maunya ditarget melulu," ucap dia.

3 dari 4 halaman

Megawati Tantang Penyidik KPK yang Panggil Hasto: AKBP Rossa Suruh Dateng Ngadepi Aku

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menantang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menanggil dan memeriksa Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai saksi kasus Harun Masiku. 

Hal itu disampaikan Megawati saat memberi sambutan di acara pengambilan pengucapan sumpah janji jabatan pengurus DPP PDIP masa bakti 2019-2024 diperpanjang hingga 2025 di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (5/7/2024). 

Megawati awalnya mengungkit isi pembicaraan dengan Hasto yang menerima surat panggilan dari KPK. Ketika itu, Megawati langsung meminta Hasto untuk memenuhi panggilan tersebut.

"Aku aja datang sampai tiga kali loh to," kata Megawati.

"Loh datang kok bBu," kata Megawati menirukan suara Hasto.

"Terus siapa sih yang manggil kamu, tanyain namanya?," tanya Megawati.

"Namanya Rossa," jawab Hasto ditirukan Megawati.

Di situ, Megawati menekankan sosok penyidik KPK yang memanggil Hasto bernama AKBP Rossa Purbo Bekti.

"Tulis tuh, ibu bilang yang manggil Pak Hasto namanya Rossa," ucap dia.

4 dari 4 halaman

Bandingkan Pangkat AKBP Rossa dengan Dirinya

Megawati kemudian menantang AKBP Rossa untuk datang menemuinya. 

"Enak aja yang korupsi didiemin terus, orang gile. Kusnadi itu sopo, pangkatnya opo. Saya berani kalau seumpamanya suruh datang ini Rossa, suruh datang ngadepi aku. Lah iya orang KPK yang bikin KPK itu saya," ujar dia.

Megawati lalu membandingkan pangkat AKBP Rossa dengan dirinya.

"Baru letkol aja belum jendral. Saya panglima tertinggi lo yang pisahkan polisi itu saya itu. Inget itu. Ini apa lo TAP MPR. Keren loh saya ini," ucap dia.