Sukses

Cuaca Hari Ini Minggu 7 Juli 2024: Hujan Guyur Jabodetabek Siang Nanti

Langit pagi akhir pekan, Minggu (7/7/2024) diprakirakan sebagiannya berawan dan cerah berawan. Demikianlah prediksi cuaca hari ini.

Liputan6.com, Jakarta - Langit pagi akhir pekan, Minggu (7/7/2024) diprakirakan sebagiannya berawan dan cerah berawan. Demikianlah prediksi cuaca hari ini.

Berdasarkan laporan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan dengan intensitas ringan hingga sedang diprakirakan turun di seluruh wilayah Jakarta, kecuali Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu waspada hujan petir siang nanti.

Untuk malam hari nanti, cuaca Jakarta diprediksi keseluruhannya bakal berawan, tanpa ada hujan sama sekali.

"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang yang dapat terjadi di wilayah Jakut dan Kepulauan Seribu pada siang-sore hari," papar BMKG, dikutip Liputan6.com dari laman resminya www.bmkg.go.id.

Wilayah penyangganya yaitu Bekasi, Depok, dan Kota Bogor, Jawa Barat langit pagi dan malam nanti diprakirakan cerah berawan, namun hujan dengan intensitas sedang di siang hari.

"Waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang yang dapat terjadi pada skala lokal dan durasi relatif singkat antara siang hingga malam hari di sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Karawang," kata BMKG.

Lalu di Kota Tangerang, Banten diprediksi cuaca pagi ini cerah berawan, siang hujan berintensitas sedang, dan malam hari nanti kembali berawan.

Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:

 Kota  Pagi  Siang   Malam 
 Jakarta Barat  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Jakarta Pusat   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Jakarta Selatan   Berawan  Hujan Sedang  Berawan
 Jakarta Timur   Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Jakarta Utara   Cerah Berawan  Hujan Petir  Berawan
 Kepulauan Seribu   Berawan  Hujan Petir  Berawan
 Bekasi   Cerah Berawan  Hujan Sedang  Cerah Berawan
 Depok   Cerah Berawan  Hujan Sedang  Cerah Berawan
 Kota Bogor   Cerah Berawan  Hujan Sedang  Cerah Berawan
 Tangerang  Cerah Berawan  Hujan Sedang  Berawan
2 dari 4 halaman

Hujan Masih Bertahan di Tengah Musim Kemarau, BMKG Jelaskan Alasannya

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan, meski puncak musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia terjadi di bulan Juli dan Agustus 2024, bukan berarti tak terjadi hujan di sejumlah wilayah.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, mengatakan, sebagian besar wilayah di Indonesia telah memasuki musim kemarau, tetapi perlu diluruskan bahwa meski statusnya adalah musim kemarau, bukan berarti tidak ada hujan sama sekali. Hanya saja, intensitas curah hujan di bawah 50 mm/dasarian.

"Betul sebagian besar wilayah Indonesia terjadi di bulan Juli dan Agustus 2024 yaitu sebanyak 77,27%, dimana 63,95% durasi musim kemarau diprediksi terjadi selama 3 hingga 15 dasarian. Meski demikian bukan berarti dalam periode kemarau tidak ada hujan sama sekali, tetapi ada hujan meski kisaran di bawah 50 mm/dasariannya," kata dia seperti dikutip dari keterangannya, Jumat 5 Juli 2024.

Guswanto menjelaskan bahwa dalam sepekan ke depan, masih terdapat potensi peningkatan curah hujan secara signifikan di sejumlah wilayah Indonesia.

Fenomena ini disebabkan oleh dinamika atmosfer skala regional-global yang cukup signifikan, termasuk aktivitas fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial di sebagian besar wilayah Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Sebagian besar Papua.

Suhu muka laut yang hangat pada perairan wilayah sekitar Indonesia juga memberikan kontribusi dalam menyediakan kondisi yang mendukung pertumbuhan awan hujan signifikan di wilayah Indonesia.

"Fenomena atmosfer inilah yang memicu terjadinya dinamika cuaca yang berakibat masih turunnya hujan di sebagian besar wilayah Indonesia," jelas Guswanto.

3 dari 4 halaman

Hujan Diprediksi Sampai 11 Juli 2024

Sementara, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, mengatakan bahwa kombinasi pengaruh fenomena-fenomena cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat/angin kencang di sebagian besar wilayah Indonesia pada tanggal 5-11 Juli 2024.

Wilayah yang dimaksud yaitu Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Pulau Maluku, dan Pulau Papua.

Andri mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai terhadap kemungkinan adanya potensi hujan yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang.

"Utamanya masyarakat yang bermukim di wilayah perbukitan, dataran tinggi, juga sepanjang daerah aliran sungai," terang Andri.

4 dari 4 halaman

Penjelasan Hujan Es di Depok

Terkait cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang dan hujan es yang terjadi di wilayah Bedahan, Sawangan, Kota Depok pada tanggal 3 Juli yang lalu, Andri mengatakan bahwa kejadian tersebut disebabkan adanya awan Cumulunimbus (CB) yang terbentuk akibat daya angkat atau konvektif yang cukup kuat di wilayah tersebut.

Menurutnya, proses hujan diawali dengan kondensasi uap air teramat dingin melewati atmosfer di lapisan atas level beku. Es yang terbentuk umumnya memiliki ukuran besar. Pada saat kumpulan es yang besar di atmosfer turun ke area lebih rendah dan hangat, maka terjadi hujan.

Hanya saja, kadang tidak semua es akan mencair sempurna dan menjadikannya hujan es, dimana suhu puncak awan CB mencapai minus 80 derajat Celcius.

Selain itu, BMKG juga menyarankan masyarakat untuk memanfaatkan hujan yang masih terjadi untuk menabung air dan menggunakan air secara bijak, supaya memiliki cadangan air saat puncak musim kemarau melanda wilayah nantinya.

"Selagi masih turun hujan, alangkah baiknya dimanfaatkan untuk menabung air. Hemat dan menggunakan air secara bijak, supaya memiliki cadangan air saat Puncak Musim Kemarau melanda wilayah kita nantinya" kata dia.