Sukses

Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan untuk Papua Nugini dan Afghanistan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melepas bantuan kemanusiaan untuk korban bencana tanah longsor di Provinsi Enga, Papua Nugini serta bencana gempa di Afghanistan yang terjadi pasca Oktober 2023.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi melepas bantuan kemanusiaan untuk korban bencana tanah longsor di Provinsi Enga, Papua Nugini serta bencana gempa di Afghanistan yang terjadi pasca Oktober 2023.

Bantuan dikirimkan dengan menggunakan pesawat melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta Timur, Senin (8/7/2024).

"Kita harus membantu saudara-saudara kita yang tertimpa musibah. Karena itu, hari ini akan kita kirimkan bantuan kemanusiaan untuk saudara-saudara kita yang tertimpa musibah, di Papua Nugini maupun Afghanistan," jelas Jokowi saat melepas bantuan, Senin.

Dia menyampaikan bantuan yang dikirim ke Papua Nugini berisi obat-obatan, makanan tambahan, hygiene kit senilai Rp18 miliar. Sementara itu, bantuan yang dikirimkan ke Afghanistan terdiri dari 10 jenis senilai Rp17,5 miliar.

Jokowi berharap bantuan tersebut dapat meringankan masyarakat di Papua Nugini dan Afghanistan sehingga dapat bangkit kembali.

Selain itu, dia berpesan agar para delegasi yang menjalankan misi kemanusiaan dapat menjaga amanah dan keselamatan selama bertugas. Jokowi juga mendoakan para delegasi selamat sampai kembali ke Indonesia.

"Papua Nugini kan tetangga dekat kita sehingga saat terjadi musibah kita juga harus ikut sama-sama dengan yang lain memberikan bantuan untuk meringankan saudara-saudara kita yang tertimpa musibah di Papua Nugini dan juga di Afghanistan," pungkas Jokowi.

Dalam kesempatan ini, Jokowi didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kepala BNPB Letjen Suharyanto.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pejabat Papua Nugini Perkirakan Lebih dari 2.000 Orang Tewas Tertimbun Longsor di Desa Yambali

Seorang pejabat pemerintah Papua Nugini mengatakan kepada PBB bahwa lebih dari 2.000 orang diyakini terkubur hidup-hidup akibat tanah longsor pada.

Pejabat tersebut juga menyampaikan bahwa negaranya telah secara resmi meminta bantuan internasional, dikutip dari laman AP, Senin (27/5/2024).

Angka yang dikeluarkan pemerintah kira-kira tiga kali lipat dari perkiraan PBB yang menyebutkan 670 orang tewas akibat tanah longsor di wilayah pegunungan tersebut.

Sejauh ini hanya enam orang yang berhasil ditemukan.

Dalam surat yang dilihat oleh The Associated Press kepada koordinator PBB tertanggal Minggu, penjabat direktur Pusat Bencana Nasional Papua Nugini Luseta Laso Mana mengatakan, tanah longsor mengubur lebih dari 2000 orang dan menyebabkan kehancuran besar di Desa Yambali di provinsi Enga.

Perkiraan jumlah korban sangat bervariasi sejak bencana terjadi, dan tidak jelas bagaimana para pejabat dapat mengetahui jumlah orang yang terkena dampak.

 

3 dari 3 halaman

IOM Bekerja Sama dengan Pemerintah

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), yang bekerja sama dengan pemerintah, belum mengubah perkiraan jumlah korban tewas sebanyak 670 orang, sambil menunggu bukti baru.

“Kami tidak dapat membantah apa yang disarankan pemerintah namun kami tidak dapat mengomentarinya,” kata Serhan Aktoprak, kepala misi badan migran PBB di Papua Nugini.

“Seiring berjalannya waktu dalam upaya besar-besaran ini, jumlahnya akan tetap berubah,” tambah Aktoprak.

Korban tewas sebanyak 670 orang berdasarkan perhitungan pejabat desa Yambali dan Provinsi Enga bahwa lebih dari 150 rumah telah tertimbun tanah longsor. Perkiraan sebelumnya adalah 60 rumah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini