Sukses

Antisipasi Angin Kencang, 10.520 Pohon di Jakarta Selatan Dipangkas Sepanjang 2024

Suku Dinas (Sudin) Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan (Jaksel) memangkas puluhan ribu pohon rindang sebagai upaya mengantisipasi kejadian pohon tumbang akibat hujan atau pun angin kencang.

Liputan6.com, Jakarta- Suku Dinas (Sudin) Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan (Jaksel) memangkas puluhan ribu pohon rindang sebagai upaya mengantisipasi kejadian pohon tumbang akibat hujan atau pun angin kencang.

Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan Elly Sugestianingsih mengatakan, kegiatan pemangkasan pohon tersebut dilakukan usai pihaknya melaksanakan monitoring dan menerima laporan langsung warga atau pun melalui aplikasi Cepat Respon Masyarakat (CRM).

"Selama periode Januari hingga Juni 2024, kami sudah memangkas 10.520 pohon," kata Elly dalam keterangan tertulis, Selasa (9/7/2024).

Elly merinci, pohon yang telah dipangkas di Jakarta Selatan pada Januari 2024 ada sebanyak 1.669 pohon, Februari 2024 sebanyak 1.633 pohon, Maret 2024 sebanyak 1.581 pohon, April 2024 sebanyak 1.681 pohon, Mei 2024 sebanyak 1.935 pohon, serta Juni 2024 mencapai 2.021 pohon.

"Terbanyak pada bulan Juni, karena potensi cuaca ekstrem terjadi setelah bulan tersebut," ucap dia.

Menurut Elly, pemangkasan pohon itu juga merupakan langkah penting untuk mengontrol proses pertumbuhan pohon yang tidak teratur serta menjaga bentuk dan ukurannya agar tetap terkendali.

Termasuk, kata dia, untuk menjaga keseimbangan antara perkembangan perkotaan dengan pelestarian alam.

"Semoga pemangkasan pohon ini dapat memberikan rasa aman kepada warga dalam kondisi cuaca apa pun," harap Elly.

Dia mengatakan, saat ini pihaknya telah menyediakan posko layanan santunan kepada warga yang menjadi korban tertimpa pohon tumbang, baik berupa kendaraan atau rumah milik warga yang terdampak pohon tumbang.

Adapun besaran santunan bagi korban pohon tumbang yang meninggal dunia sebesar Rp25 juta. Sementara untuk bangunan dan benda bergerak sebesar Rp50 juta.

"Pengajuan klaim santunan pohon tumbang memiliki sejumlah syarat dan ketentuan. Misalnya lokasi kejadian berada di tempat umum dan pohon-pohon tersebut milik Pemprov DKI Jakarta," jelas Elly.

 

2 dari 3 halaman

BPBD Ingatkan Warga Jakarta Waspadai Bencana Saat Cuaca Ekstrem

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, mengingatkan warga untuk waspada bencana hidrometeorologi yang timbul akibat cuaca ekstrem.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Jakarta Isnawa Adji, Jakarta akhir-akhir ini masih menghadapi cuaca ekstrem dan berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, untuk itu masyarakat perlu mewaspadai kondisi tersebut.

"Ada potensi angin kencang, hujan ekstrem, longsor, banjir dan pohon tumbang," kata Isnawa dikutip dari Antara, Selasa (9/7/2024).

Isnawa mengatakan, dengan adanya sejumlah ancaman bencana alam, maka masyarakat harus lebih berhati-hati dan menghindari lokasi rawan seperti bantaran kali, di bawah pohon, waduk dan lain sebagainya.

"Jangan parkir di bawah pohon rindang atau reklame besar, karena dikhawatirkan terjadi angin kencang," katanya.

Ia menambahkan, ketika masyarakat mengalami hal yang darurat atau dalam kebencanaan, maka segera menghubungi siaga 112 dan petugas akan secepatnya datang untuk memberikan pertolongan.

 

3 dari 3 halaman

Data BPBD Jakarta

BPBD Jakarta mendata dalam waktu dua tahun, terjadi sejumlah bencana ketika cuaca ekstrem, seperti pohon tumbang, bangunan roboh, tanah longsor, korban tenggelam dan lain sebagainya.

Bahkan dari data tersebut, pada 2022 jumlah pohon tumbang mencapai 378 kejadian, tanah longsor 14 kejadian, bangunan roboh 56 kejadian dan korban tenggelam 20 orang.

"Sedangkan di 2024, terjadi 234 pohon tumbang, 22 longsor, 31 unit bangunan roboh, dan 33 orang tenggelam ketika cuaca ekstrem," katanya.

BMKG pada beberapa hari terakhir ini, mengeluarkan peringatan dini agar masyarakat mewaspadai potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang yang dapat terjadi di wilayah Jakarta.