Resmikan Jokowi Learning Center, Presiden Ingin SDM Indonesia Unggul

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan gedung Jokowi Learning Center di SMA Kebangsaan Lampung Selatan. Dia berpesan, dengan hadirnya fasilitas seperti Jokowi Learning Center maka bukan tidak mungkin level sumber daya manusia (SDM) Indonesia bisa semakin unggul.

“SDM unggul ini kita perlukan dalam rangka kompetisi persaingan antar negara, infrastruktur sebaikapapun kalau SDM tidak baik, (tetap) jelek,” kata Jokowi di lokasi, seperti dikutip dari siaran daring Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (11/7/2024).

Jokowi mencatat, melihat level SDM tiap negara sudah mudah. Sebab setiap tahunnya, lembaga Institute of Management Development (IMD) membuat semacam ranking berjudul world competitiveness ranking.

“Kelihatan infrastruktur kita dengan Malaysia, bagus mereka atau bagus kita, dengan Thailand urusan teknologi dan inovasi bagus mereka atau bagus kita, juga sama yang berkaitan dengan kesehatan bagus mereka atau kita, dan sayangnnya dari sisi daya saing kita meski naik sampai 7 level sangat bagus sekali tapi untuk pendidikan dan kesehatna masih di ranking 57-58, padalah di world competitiveness ranking kita sudah berada di angka 27. sangat bagus sekali tapi di pendidikan dan kesehatan kita masih diangka 57,” tutur Jokowi.

Jokowi membayangkan, seandainya semua menteri kemudian dari kelompok masyarakat yang memiliki rejeki berlimpah bisa membangun model serupa Jokowi Learning Center seperti di SMA Kebangsaan Lampung Selatan maka diyakini level pendidikan Indonesia akan berada di angka yang lebih baik.

“Pak Hatta, Pak Boy Tohir mendirikan seperti ini, 10 10 saja, yang lain juga 10 10 tapi harus kayak SMA Kebangsaan Lampung Selatan ini fasilitasnya, pasti ranking kita akan melompat dan kita akan memiliki SDM unggul yang dibutuhkan negara ini,” yakin presiden.

Jokowi percaya, negara yang bergerak cepat akan mengalahkan negara lambat. Artinya, bukan lagi negara besar kalahkan negara kecil atau negara adidaya kalahkan negara kecil,

“Negara cepat akan kalahkan negara lambat dan kita ingin jadi negara cepat, dengan SDM yang menguasai semuanya teknologi inovasi, semuanya,” dia menandasi.