Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, produktivitas kopi dalam negeri saat ini masih pada angka 1-2 ton per hektare. Jokowi ingin produksi kopi di Indonesia ditingkatkan menjadi 8 hingga 9 ton, seperti di negara lain.
"Jadi tugas kita bersama bagaimana membuat produktivitas per hektarenya menjadi naik drastis. Itu bisa terjadi kalau ada perawatan yang baik, pupuk yang baik, ada jarak tanam yang mungkin lebih rapat sehingga produktivitasnya per hektare bisa menjadi lebih naik," ujar Jokowi usai panen kopi bersama para petani di Desa Kembahang, Kecamatan Batubrak, Provinsi Lampung, Jumat (12/7/2024).
Baca Juga
"Dan kalau produktivitas per hektare naik, kesejahteraan petani kopi akan menjadi lebih baik," sambungnya.
Advertisement
Dia mengungkapkan luas lahan perkebunan kopi di seluruh Indonesia sekitar 1,2 juta hektare. Adapun 60 persen lahan perkebunan kopi berada di Kabupaten Lampung Barat.
"Kita memiliki 1,2 juta hektare kopi baik robusta maupun arabika di seluruh Tanah Air Indonesia. Di Lampung Barat ini terbesar ada 60 ribu hektare, tapi memang yang banyak hampir 90 persen disini adalah robusta, arabikanya kira-kira 10-an persen," jelasnya.
Â
Jokowi Minta Mentan Beri Perhatian ke Komoditas Kopi
Jokowi mengatakan permintaan ekspor komoditas kopi dalam negeri terus meningkat, meski harga kopi fluktuatif. Dia pun meminta Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberi perhatian terhadap komoditas kopi.
"Inilah yang tadi saya sampaikan ke Menteri Pertanian agar memberi perhatian kepada kopi. Yang paling penting adalah produktivitas per hektarenya harus naik," tutur Jokowi.
Di sisi lain, Jokowi menyampaikan subsidi pupuk telah meningkat hampir dua kali lipat. Hal ini untuk mendukung para petani dalam meningkatkan produksi.
Â
Advertisement
Hilirisasi Produk Kopi
"Subsidinya juga sama naik dua kali lipat. Jadi kalau saya bertanya ke petani-petani yang padi, kemarin-kemarin dalam dua minggu ini enggak ada masalah," tutur Jokowi.
Dia juga mendorong hilirisasi produk pertanian, termasuk kopi. Menurut Jokowi, hal ini mencakup kemasan yang baik dan siap ekspor, bukan hanya menjual dalam bentuk bahan mentah.
"Semua komoditas pertanian harus masuk kepada industrialisasi, masuk kepada hilirisasi," tegas dia.