Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi Depok Single Windows (DSW) milik Pemerintah Kota Depok diserang hacker sehingga membuat tampilannya berubah. Atas kejadian tersebut, Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), bergerak cepat melakukan penanganan.
Berdasarkan penelusuran, pada aplikasi DSW Pemerintah Kota Depok, hacker menuliskan pesan melalui bagian UMKM yang terdapat pada DSW. Serangan mengatasnamakan Hacked by Garuda Security X Masyarakat Indonesia, menuliskan pesan jika kebocoran data viral baru diperbaiki, maka inilah yang akan kami lakukan kepada kalian.
Baca Juga
“Kalian kurang menghargai para Bug Hunter lokal yang melaporkan kerentanan website Pemerintah. Yang anda inginkan adalah kenaikan anggaran,” tulis pada keterangan di aplikasi DSW, Sabtu (13/7/2024).
Advertisement
Tidak hanya itu, terdapat pesan dari serangan bahwa kenaikan anggaran tidak diimbangi dengan kemampuan. Pesan tersebut turut menanyakan tanggung jawab dari permintaan penambahan anggaran.
“Stop pengalihan isu, kami tetap kawal korupsi 271 triliun,” tulis penyerang pada aplikasi DSW.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Diskominfo Kota Depok, Manto membenarkan akan serangan hacker atau peretas pada aplikasi DSW. Diskominfo Kota Depok telah berkoordinasi dengan teknisi dan aplikasi tersebut telah pulih dari serangan peretas.
“Alhamdulillah sudah diperbaiki, namun sekarang lagi dicari celah kerawanan di DSW, saya mohon maaf terkait incident tersebut,” ujar Manto saat dikonfirmasi Liputan6.com, Sabtu (13/7/2024).
Manto menjelaskan, serangan peretas pada aplikasi DSW merupakan pertama kalinya. Menurutnya, serangan peretas pada aplikasi satu pintu milik Pemkot Depok terjadi tidak terlalu lama dan berhasil dikendalikan.
“Sepertinya baru, karena kemarin sore aman-aman saja,” jelas Manto.
Upaya Pencegahan
Diskominfo Kota Depok sedang berupaya melakukan pencegahan terhadap situs maupun aplikasi milik Pemerintah Kota Depok yang rawan diretas. Diskominfo akan berusaha melakukan pencegahan untuk tidak terulang kembalinya serangan peretas.
“Teman-teman sedang mencari celah yang rawan di hack,” ucap Manto.
Manto meminta, kepada hacker untuk tidak menyerang aplikasi maupun situs pelayanan Pemerintah Kota Depok kepada masyarakat. Menurutnya, hal itu dapat mengganggu pelayanan kepada masyarakat.
“Kami menyadari para hacker adalah orang yang ahli IT, namun kami berharap kepada mereka agar tidak melakukan hacking pada aplikasi atau situs yang bersifat pelayanan kepada masyarakat,” pinta Manto.
Advertisement
Klaim Infrastruktur Sudah Memadai
Manto menganggap perangkat infrastruktur yang dimiliki Pemerintah Kota sudah memadai. Namun Diskominfo Kota Depok tetap waspada untuk mencegah terjadinya serangan kembali pada aplikasi maupun situs milik Pemerintah Kota Depok.
“Kami juga meminta kepada teman-teman sebagai agen transformasi di setiap OPD, agar selalu mengecek celah portal yang mungkin dapat disusupi,” kata Manto.
Diskominfo Kota Depok menghimbau kepada masyarakat untuk waspada akan serangan peretas pada perangkat yang digunakan masyarakat. Masyarakat tidak mudah membuka atau mempercayai apabila menerima informasi yang bersifat membuka aplikasi tidak dikenal.
“Apabila menerima WhatsApp atau informasi yang bersifat membuka aplikasi tidak dikenal, baik dalam bentuk undangan pernikahan, informasi menerima hadiah dari orang yang tidak dikenal,” pungkas Manto.