Sukses

Belajar dari Konflik Eropa dan Timur Tengah, Petanesia Ajak 30 Ormas di Indonesia Jaga Persatuan

Sebanyak 30 organisasi masyarakat (ormas) menghadiri Silaturahmi Nasional (Silatnas) Kebangsaan di Gedung Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Sabtu (13/7/2024) malam.

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 30 organisasi masyarakat (ormas) menghadiri Silaturahmi Nasional (Silatnas) Kebangsaan di Gedung Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Sabtu (13/7/2024) malam.

Acara yang diinisiasi oleh Pencinta Tanah Air Indonesia (Petanesia) diharapkan dapat meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan sesama ormas-ormas di Indonesia dalam menghadapi tantangan ke depan.

"Ada 34 ormas yang hadir. Agenda utama adalah merajut tenun kebangsaan, menebalkan spirit persatuan di kalangan elemen masyarakat dan ormas," kata Sekjen Petanesia, Sidiq Murtadho di lokasi.

Sidiq mengatakan, komunikasi yang terjalin antarormas bisa berlanjut ke sebuah gerakan-gerakan masif dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan. Apalagi, sebentar lagi akan dihadapkan dengan Pilkada Serentak 2024.

"Kemarin sedikit banyak ada perbedaan. Maksud kegiatan pada malam hari ini mencairkan kebekuan yang selama ini terjadi di masyarakat. Mudah-mudahan nanti pilkada serentak sudah mencair dan tidak ada warna merah, hijau, kuning. Kita tetap satu Indonesia," ucap Sidiq.

Ketua Umum DPP Petanesia, M. Eko Priyono, menambahkan sebagai penerus bangsa, kita semua punya tanggung jawab untuk menjaga dan memperkuat persatuan Indonesia dengan Pancasila yang menjadi pegangan falsafah baik berbangsa dan bernegara

Dia mengatakan, peperangan dan konflik yang terjadi di Eropa dan Timur Tengah harus jadi pembelajaran betapa pentingnya menjaga persaudaraan dan persatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika dan nilai-nilai Pancasila.

"Ormas-ormas kebangsaan punya tanggung jawab besar dalam lahirkan kader-kader penggerak kebangsaan dan menguatkan persatuan dan kesatuan dan menanamkan Pancasila dengan baik," ujar Eko.

Acara ini sedianya akan dihadiri oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Anggota Wantimpres Muhammad Luthfi Ali Yahya (Habib Luthfi). Namun, keduanya berhalangan hadir.

Hadir sejumlah tokoh ormas nasional, tokoh lintas agama, mahasiswa serta pemuda berprestasi nasional. Tampak hadir juga Guruh Soekarnoputra, putra dari Sang Proklamator, Bung Karno.

2 dari 2 halaman

Tantangan Global

Eko mengatakan ancaman resesi ekonomi global dan perubahan iklim mempengaruhi sektor pertanian dan ekonomi. Ia menilai, pemerintah baru harus menjawab tantangan ini dengan memperkuat stabilitas politik.

"Selain stabilitas politik, perlu juga melibatkan seluruh komponen bangsa, dan meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, serta mengurangi ketimpangan ekonomi. Semua ini bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat," jelas Eko.

"Dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Konflik seperti Rusia-Ukraina, rivalitas AS-Tiongkok, dan ketegangan di Asia Timur serta Dunia Islam berdampak pada ekonomi dan politik global, termasuk Indonesia," sambung Eko.

Ia mengajak berbagai pihak untuk mengutamakan persatuan bangsa daripada menghabiskan perdebatan yang tidak produktif untuk mempersoalkan keragaman Indonesia.

"Mari bersama-sama eratkan persatuan. Karena itu, berdirinya Petanesia untuk merangkul berbagai komponen terutama kalangan muda untuk bersiap-siap menyongsong Nusantara baru menuju Indonesia maju," pungkas Eko.